SOLOPOS.COM - Ilustrasi penembakan (JIBI/Solopos/Reuters)

Pembebasan sandera di Tembagaoura, Mimika, diwarnai baku tembak.

Solopos.com, JAYAPURA — Kontak senjata antara Satgas Penanggulangan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) dengan para penyandera terjadi saat pembebasan 346 warga sipil dari Kampung Kimbely, Distrik Tembagapura, Mimika, Papua.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Saat evakuasi sempat terjadi kontak senjata namun ada yang terluka baik dari aparat maupun warga,” kata Kapolda Papua Irjen Pol. Boy Rafli Amar di Jayapura, Jumat (17/11/2017).

Ekspedisi Mudik 2024

Dikatakan, selama proses evakuasi berlangsung cukup tegang akibat KKB terus menembak dari ketinggian. Namun, kata dia, evakuasi tetap dilakukan sehingga berhasil dilakukan.

Sebanyak 346 warga sipil yang sebagian besar dari luar Papua dievakuasi dengan berjalan kaki selama sekitar empat jam hingga tiba di Polsek Tembagapura. Di antara 346 orang tersebut, terdapat 23 anak-anak.

Setibanya di Mapolsek Tembagapura, ratusan warga sipil yang sempat disandera selama dua pekan itu langsung dibawa ke Mile 66, sebuah sport hall, sebelum dibawa ke Timika. “Saat ini proses evakuasi masih dilakukan karena warga tidak bisa diangkut dengan kendaraan akibat jalan menuju lokasi sudah dirusak KKB,” kata Boy.

Namun, Kapolda mengakui bahwa warga sipil asli Papua yang bermukim di Banti enggan untuk dievakuasi dan mengatakan tetap berdiam dikampungnya. Mereka enggan dievakuasi karena memilih tetap tinggal di kampung halaman.

Warga yang berhasil dievakuasi oleh satgas gabungan antara lain dari Kampung Kimbely dan Longsoran. Dari Kimbely sebanyak 104 laki-laki, 32 perempuan, dan 14 anak-anak, serta dari Kampung Longsoran sebanyak 153 laki-laki (satu di antaranya orang asli Papua), 31 perempuan, dan 10 anak-anak.

Sebelumnya, sekitar 1.300 orang warga sipil disandera kelompok bersenjata di sekitar Kampung Kimbely dan Banti, Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua.

Polisi telah menetapkan 21 anggota KKB masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) Polda Papua. Mereka diduga terlibat dalam sejumlah aksi teror di Tembagapura, Mimika.

Berdasarkan nama DPO yang dipublikasikan oleh akun media sosial Instagram Divisi Humas Polri pada Minggu (12/11/2017), mereka adalah Ayuk Waker, Obeth Waker, Ferry Elas, Konius Waker, Yopi Elas, dan Jack Kemong. Kemudian Nau Waker, Sabinus Waker, Joni Botak, Abu Bakar alias Kuburan Kogoya, Tandi Kogoya, Tabuni, Ewu Magai, Guspi Waker, Yumando Waker alias Ando Waker, Yohanis Magai alias Bekas, Yosep Kemong, Elan Waker, Lis Tabuni, Anggau Waker, serta Gandi Waker.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya