SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Bojonegoro–Lahan di sejumlah desa di Bojonegoro, Jatim, yang akan dimanfaatkan fasilitas produksi migas Blok Cepu, diperkirakan mencapai 180 hektare.

“Sudah lebih 180 hektare lahan yang kami bebaskan dan pembebasan lahan lainnya termasuk untuk jaringan pipa terus kita lakukan,” kata Eksternal Relations Mobil Cepu Limited (MCL) Deddy Afidick, Senin (21/6).

Promosi Program Pemberdayaan BRI Bikin Peternakan Ayam di Surabaya Ini Berkembang

Dia menjelaskan, dengan perolehan lahan seluas 180 hektare di sejumlah desa di Kecamatan Ngasem, tersebut, sudah bisa mencukupi untuk membangun berbagai fasilitas.

Sementara lahan lainnya, dengan luas total 600 hektare sesuai kebutuhan, sebagian besar merupakan kawasan penyangga. Kawasan penyangga tersebut, sangat dibutuhkan untuk menjaga keamanan lingkungan lokasi eksplorasi dan eksploitasi.

Dia memberikan gambaran, keberadaan gas oil separation plane (GOSP) di Desa Gayam dan sekitarnya di Kecamatan Ngasem, dibangun dengan jarak jauh dari pemukiman warga.

Namun, keberadaan GOSP tersebut tetap menimbulkan gejolak dan mendapatkan protes dari warga.”Kami ingin menjaga lingkungan dan masyarakat dimanapun melakukan aktifitas,”jelasnya.

Sementara ini, pembebasan lahan jaringan pipa 20 inci untuk mendistribusikan produksi puncak minyak Blok Cepu 165 ribu barel per hari, terus berjalan. Sesuai program, pipa jaringan pipa tersebut panjangnya mencapai 72 kilometer dari lapangan Banyu Urip di Desa Mojodelik, Kecamatan Ngasem, hingga mencapai laut di Tuban.

Jaringan pipa itu, melewati 52 desa di lima kecamatan di Bojonegoro dan enam kecamatan di Kabupaten Tuban.

Di Bojonegoro, jalur pipa dengan lebar berkisar 12 meter tersebut, melewati Desa Mojodelik, Gayam, Jelu, Bareng, Tengger, Jampet dan Padang, Kecamatan Ngasem. Selanjutnya, melewati Desa Ngumpakdalem dan Sumbertlaseh, Kecamatan Dander, Desa Sembung, Wedi, Ngampel dan Sambiroto, Kecamatan Kapas. Di Kecamatan Kota, melewati Desa Pacul dan Sukorejo.

“Di tempat kami harga tanah disepakati Rp125.000,00 per meter persegi,” kata Kepala Desa Pacul, Sudarmo menambahkan.

ant/rif

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya