SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Boyolali (Solopos.com)–Proses pembebasan lahan untuk jalan tol Solo-Mantingan di wilayah Boyolali mencapai 53 persen. Idealnya tahun ini proses pembebasan lahan bisa menyentuh angka di atas 60 persen.

Wakil Ketua Panitia Pengadaan Tanah (P2T) Tol Solo-Mantingan di wilayah Boyolali, Karseno, mengatakan ada dua kendala yang membuat pembebasan lahan belum bisa memenuhi target ideal. Yang pertama terletak pada tuntutan harga ganti rugi yang diminta masyarakat, sedangkan kendala lainnya adalah pembebasan tanah wakaf, kas desa dan sejenisnya.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Idealnya tahun ini bisa sampai 60 persen lebih sekian, tapi sampai 31 Oktober baru rampung 53 %. Tapi kami harapkan tahun depan semuanya bisa tuntas. Kendala yang utama adalah masalah harga, apa yang diminta masyarakat masih berbeda dengan harga yang kami patok,” kata Karseno menjelaskan hasil rapat koordinasi yang digelar tiga hari lalu, ketika dihubungi Solopos.com, Minggu (13/11).

Ekspedisi Mudik 2024

Proyek tol Solo-Mantingan melewati beberapa desa di dua kecamatan di Boyolali, yaitu Ngemplak dan Banyudono. Karseno mengatakan tanah yang belum berhasil dibebaskan letaknya tersebar, hampir ada di tiap desa. Untuk segera merampungkan masalah ini, P2T dan Panitia Pengambil Komitmen (PPK) akan terus berkoordinasi dan melakukan pendekatan dengan warga. Selain menggelar musyawarah di tingkat desa, langkah melakukan pendekatan personal atau satu persatu mungkin juga akan ditempuh.

(yms)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya