SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Harianjogja.com, JOGJA – Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia (Asmindo) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memperkirakan pembatasan kuota bahan bakar solar bersubsidi tidak banyak memengaruhi biaya produksi.

“Sebenarnya tidak terlalu berdampak signifikan, sebab hanya berpengaruh pada biaya distribusi atau pengiriman barang saja,” kata Sekretaris Asmindo DIY), Endro Wardoyo, Rabu (13/8/2014).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Menurut Endro, biaya produksi akan mengalami gejolak yang signifikan justru apabila terjadi kenaikan tarif dasar listrik (TDL). Dampak pembatasan solar bersubsidi masih dapat dihadapi dengan upaya efisiensi bahan baku.

“Paling tidak kami masih bisa menekan dampaknya, dengan melakukan berbagai upaya efisiensi misalnya untuk bahan baku,” kata dia.

Menurut dia Asmindo DIY siap menghadapi kebijakan pemerintah terkait opsi pembatasan kuota solar bersubsidi. Hal itu, menurut dia, karena pihaknya tidak memiliki pilihan lain selain mengikuti kebijakan pemerintah tersebut.

“Tidak ada alasan untuk menolak kebijakan tersebut asal tidak membuat ketidak pastian pasar,” katanya.

Asmindo, menurut dia, menyadari kebijakan yang ditempuh pemerintah tersebut merupakan pertimbangan matang terkait pengaturan subsidi.

“Memang sudah menjadi risiko pengusaha, tapi kami berharap subsidi bisa dialihkan untuk perbaikan berbagai infrastruktur yang dapat mempermudah gerak operasional kami misalnya untuk infrastruktur jalan,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya