SOLOPOS.COM - Pembatasan jarak antarpedagang di pasar pagi Salatiga. (jatengprov.go.id)

Solopos.com, SEMARANG – Upaya Pemerintah Kota (Pemkot) Salatiga menerapkan pengaturan jarak antarpedagang di pasar pagi Salatiga mendapat apresiasi dari berbagai pihak. Karenakan strategi itu dianggap jitu dalam menekan persebaran Covid-19 yang rawan terjadi di pasar, cara itu kini jadi acuan pengelola pasar di Demak.

Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo, juga tak ragu memuji penerapan konsep pemberian jarak antarpedagang di pasar pagi Salatiga itu. Ia mengklaim konsep itu sebenarnya sudah disosialisasikan ke kepada para kepala daerah di Jateng sejak pertengahan April lalu. Ia mengaku, konsep itu ditiru dari pasar yang ada di Myanmar.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Karena diyakini ampuh itu juga, katanya, strategi yang dilakukan Pasar Salatiga itu bakal diadopsi Pasar Bintoro Demak mulai Rabu (29/4/2020). “Ini bagus [pemberian jarak pedagang] keren. Setelah saya lihat di Myanmar, saya share ke bupati-wali kota. Ternyata Salatiga yang bisa lakukan itu. Maka, dari itu saya tag di IG saya dan tunjukan bahwa Salatiga bisa. Walau belum sempurna, tinggal nanti kita awasi,” kata Ganjar di kantornya, Selasa (28/4/2020).

 

View this post on Instagram

 

Selama ini kawasan pasar pagi menjadi salah satu kendala penerapan pembatasan fisik maupun pembatasan sosial. Area pasar yang sempit tetap membuat ratusan pedagang berdesakan dan tidak mengatur jarak. Diharapkan dengan diperpanjangnya kawasan pasar pagi, pembatasan itu bisa makin terkontrol. . Naskah : Espos/ Nadia Lutfiana Mawarni (@nadialutfianamawarni) Foto/Video : Espos/ Nadia Lutfiana Mawarni (@nadialutfianamawarni) . Baca berita selengkapnya di www.solopos.com dan Koran Solopos. Follow juga @koransolopos, @solopostv, @soloposfmsolo, @jeda_id. Langganan E-Paper Solopos hubungi Anindya Whatsapp 082144328585. . #salatiga #pasarpagi #pasarpagisalatiga #jalanjenderalsudirman #pemkotsalatiga covid19 #apdcorona #corona #coronasolo #solotanggapcorona #solo #soloraya #surakarta #solountukindonesia #solopospunyaberita #espospedia #solopos

A post shared by Solopos dot Com (@solopos_com) on

Di Balkon Gedung Bekas Kantor Semarang, Billy Christian dkk. Merinding...

Ia mengatakan, konsep pemberian jarak di pasar adalah adaptasi terhadap pandemi Covid-19. Ganjar menyebut, pada wabah seperti ini masyarakat harus mau menyesuaikan diri, jika ingin tetap berkegiatan ekonomi dengan lancar.

Disperindag Jateng

Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jateng, Arif Sambodo, menilai konsep yang digunakan Pasar Salatiga itu rencana diterapkan Pasar Bintoro Demak per Rabu dini hari nanti.

"Mulai nanti malam (Rabu dinihari, 29/4/2020) Pasar Bintoro Demak akan lakukan distancing antar pedagang hingga 29 Mei 2020. Sudah ada edaran Bupati dan diagramnya," terang Arif.

Mengulas Sejarah Gedung Jiwasraya Kota Lama Semarang

Menurutnya, pedagang yang ada di Pasar Bintoro akan berdagang di jalan yang ada yang di depan pasar. Adapun, jam operasionalnya sampai pukul 09.00 pagi.

Arif berharap konsep seperti Pasar Salatiga dan Pasar Bintoro Demak bisa ditiru pasar lain di Jateng. Pasar tersebut setidaknya memberikan jarak yang cukup antarpedagang, serta mengatur jam operasional.

"Misal yang pedagang sayur pagi hari, pedagang beras dan daging siang hari. Tidak hanya itu. Pada pelaksanaannya sektor lain seperti Satpol PP Linmas juga harus mendukung melakukan pengawasan," pungkas Arif.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya