Kanalsemarang.com, SEMARANG—Pasokan BBM subsidi kembali normal setelah sebelumnya PT Pertamina (Persero) yang berdiri sebagai operator melakukan pengendalian penjualan BBM sejak 18 Agustus 2014.
“Sesuai dengan arahan Pemerintah, PT Pertamina melakukan normalisasi pasokan BBM bersubsidi kepada masyarakat agar tidak terjadi potensi antrean yang berkepanjangan,” ujar Eksternal Relation Pertamina Region Jawa Tengah dan DIY, Robert MV Dumatubun seperti dikutip Antara, Rabu (27/8/2014).
Promosi Siasat BRI Hadapi Ketidakpastian Ekonomi dan Geopolitik Global
Menurutnya mulai hari ini pasokan untuk wilayah Jateng dan DIY sudah kembali normal seperti saat Januari-Juni yaitu untuk solar pasokan per hari mencapai 5.088 KL dan premium mencapai 10.323 KL/hari.
Sebelum normalisasi atau selama dilakukan pengendalian penjualan untuk pasokan premium mencapai 9.344 KL/hari dan solar mencapai 4.488 KL/hari.
Robert mengatakan, konsekuensi dari normalisasi pasokan BBM tersebut yaitu terjadinya over kuota pada akhir tahun, menurutnya saat itu Pemerintah harus memutuskan apa yang akan dilakukan selanjutnya.
“Harapan kami sebagai pihak operator agar keputusan dari Pemerintah tersebut tidak merugikan Pertamina,” ujarnya.
Meski pasokan normal namun antrean di SPBU tetap saja terjadi. Pantauan Harianjogja,com di sejumlah SPBU di Bantul dan Kota Jogja, antrean masih tetap panjang. Pengendara mengaku rela antre sejak pagi daripada kehabisan stok premium pada siang hari.
Sementara harga bensin eceran menembus Rp10.000 disejumlah tempat di Bantul. “Saya terpaksa menaikkan harga jadi Rp10.000 per botol karena antre sejak semalam,” ujar Suwandi, pedagang bensin eceran di Madukismo, Kasihan Bantul.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
