SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/dok)

Harianjogja.com, JOGJA- Ketua organisasi angkutan darat (Organda) DIY Agus Andrianto mengatakan, sejak pengendalian bahan bakar minyak (BBM) 18 Agustus lalu hingga masa normalisasi ini, tidak ada kenaikan tarif angkutan umum.

Alasannya, selain menyalahi aturan jika kenaikan tarif angkutan dilakukan hal itu akan menimbulkan gejolak di masyarakat. Apalagi, banyak penumpang yang sudah menjadi langganan.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Selain itu, untuk pasokan solar selama ini relatif lancar meskipun ada pembatasan solar bersubsidi di tiga SPBU di DIY. Semua masih terkendali dan aman. Jadi tidak ada alasan angkutan umum menaikkan tarif karena indikatornya tidak jelas,” ujar Agus, Kamis (28/8/2014).

Meski begitu, pihaknya berharap agar pasokan baik premium maupun solar untuk angkutan umum jangan sampai terhambat. Sebab, bila itu terjadi akan mengganggu aktivitas transportasi massal. Kondisi tersebut sempat terjadi pada Senin (25/8/2014) lalu di mana bus-bus dari Purwokerto hingga Magelang kehabisan solar.

“Usul kami, kalau memang pemerintah mau menaikkan harga BBM, naikkan saja. Biar kami kalkulasi penyesuaian tarif. Tapi, jangan sampai pasokan solar terhambat atau stok kosong. Jangan kami digantung,” tukasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya