SOLOPOS.COM - Ilustrasi pengecer solar (Dok/JIBI/Solopos)

Solopos.com, KLATEN — Polres Klaten menerbitkan imbauan pada seluruh SPBU di Klaten untuk membatasi pembelian bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi dalam bentuk jeriken. Kebijakan diambil untuk mengantisipasi kekisruhan lantaran pembatasan BBM.

Kabag Ops Polres Klaten, AKP Danu Pamungkas, kepada wartawan, mengatakan pembelian BBM bersubsidi dengan jeriken diimbau maksimal 10 liter per orang per hari. Hal itu untuk menekan kekosongan stok BBM bersubsidi yang berujung kekisruhan di lapangan. Sebelumnya, pembelian BBM dengan jeriken dilayani maksimal 30 liter.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pantauan Solopos.com, Rabu (27/8/2014), sejumlah SPBU di Klaten masih dipadati antrean konsumen kendaraan bermotor maupun pembawa jeriken meski PT Pertamina telah menghapus pembatasan BBM mulai Rabu. Kepadatan terlihat seperti di SPBU Jonggrangan, SPBU Penggung, SPBU Klaten kota dan SPBU di sepanjang Jalan Solo-Jogja. “Kami imbau SPBU agar tidak menjual BBM dengan jeriken melebihi 10 liter. Ini untuk menjaga kondusivitas warga dan SPBU setempat,” ujarnya.

Ekspedisi Mudik 2024

Danu mengatakan mestinya kuota BBM bersubsidi diutamakan bagi konsumen yang menaiki kendaraan bermotor. Pasalnya, ada indikasi pemborongan BBM oleh pihak pengecer untuk dijual dengan harga tinggi. Di sisi lain, Danu tak menampik ada banyak pembawa jeriken yang memanfaatkan bensin untuk operasional usaha seperti bertani dan kerajinan. “Namun pada masa seperti ini mestinya kendaraan bermotor yang diutamakan,” kata dia.

Seorang warga Klaten Utara, Doni, 29, mengaku masih kesulitan mencari BBM bersubsidi meski pusat sudah menghapus pembatasan bahan bakar. Dirinya pun terpaksa membeli bensin eceran dengan harga mencapai Rp10.000 per liter. “Naiknya gila-gilaan, tapi mau gimana lagi,” keluhnya.

Seorang warga Dlimas, Ceper, Taufik, 53, mengaku mengantre bensin senilai Rp100.000 untuk dijual kembali secara eceran. Sejak pukul 09.00 WIB, dia sudah antre di SPBU. “Ya ini buat usaha sampingan saja,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya