Solopos.com, BOYOLALI – Beberapa stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Kabupaten Boyolali terpaksa membatasi pembelian premium, khususnya untuk pembelian dengan jeriken
Pantauan Promosi
Oleh-oleh Keripik Tempe Rohani Malang Sukses Berkembang Berkat Pinjaman BRI
Bagian Administrasi SPBU di Sepet, Kecamatan Mojosongo, Bonus Sukarno, mengakui pasokan premium dari PT Pertamina sejak empat hari ini dibatasi. Dia menyebutkan delivery order (DO) SPBU tersebut mencapai 24.000 liter.
Namun sejak empat hari yang lalu, SPBU tersebut hanya mendapatkan pasokan premium 16.000 liter. Bahkan dua hari terakhir, hanya mendapatkan pasokan 8.000 liter. Dengan keterbatasan pasokan premium di SPBU itu, Bonus mengatakan pihaknya terpaksa membatasi pembelian premium, khusus untuk pembelian dengan jeriken. “Kalau untuk mobil atau motor, sejauh ini memang belum [belum dibatasi],” tuturnya. Kondisi itu diakui pula salah seorang penjual bensin di wilayah Manggis, Kecamatan Mojosongo, Sunarto, 40. Dia mengatakan sebelumnya bisa mendapatkan rata-rata 40 liter premium setiap hari.
Namun sejak pembeli di SPBU tersebut membeludak, Minggu (24/8/2014) pagi, Sunarto mengaku dirinya hanya diperbolehkan membeli maksimal 15 liter premium. Salah seorang warga Banaran, Boyolali, Seli, 34, mengaku tiga hari terakhir ini sulit mendapatkan premium di SPBU, meskipun harganya masih normal. “Alasannya karena kiriman BBM di SPBU tersebut dibatasi,” ungkap Seli.