SOLOPOS.COM - Ratusan jirigen mengantre menunggu diisi oleh petugas di SPBU Patalan, Jetis, Bantul Minggu (24/8/2014). Pemangkasan alokasi BBM bersubsidi sebesar 5% Selasa mulai (19/8/2014) lalu memicu antrean BBM bersubsidi di sejumlah SPBU di Bantul. (JIBI/Harian Jogja/Bhekti Suryani)

Solopos.com, KLATEN—Pembatasan BBM bersubsidi berimbas juga di Klaten. Pembatasan distribusi bahan bakar minyak (BBM) oleh PT Pertamina mulai menimbulkan efek domino. (Baca Juga: Kelangkaan BBM di Pantura)

Di Klaten, sejumlah pengecer bensin premium ramai-ramai menaikkan harga bensin dari Rp7.000/liter menjadi Rp8.000/liter.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Seorang pengecer dari Pedan, Haryono, 39, mengaku terpaksa menaikkan harga dagangannya mengacu situasi terakhir. Menurut Haryono, cukup sulit mencari BBM jenis premium di SPBU di Klaten tiga hari belakangan.

Hal itu tak lepas dari kebijakan pengendalian BBM bersubsidi oleh PT Pertamina di sejumlah daerah.

“Kalaupun ada, kami harus antre mengisi jeriken sampai satu jam. Ya wajar harga saya naikkan. Itung-itung ongkos lelah,” ujar Haryono saat ditemui Solopos.com di kiosnya.

Kenaikan harga di tingkat pengecer juga dibenarkan sejumlah konsumen. Menurut seorang warga Cawas, Dendi Pribadi, 31, dirinya sempat membeli 2 liter premium seharga Rp16.000 pada Sabtu (23/8) malam.

Saat itu, ia mengaku kesulitan mencari SPBU yang masih menyediakan bensin premium bersubsidi. “Akhirnya beli di eceran meski harganya sedikit mahal. Daripada mogok di jalan,” tuturnya.

Dendi mengaku keberatan jika penggunaan premium terus menerus dibatasi. Menurutnya, sebagian masyarakat masih menggunakan kendaraan bermotor sebagai transportasi sehari-hari.

Daripada dibatasi, dirinya memilih pemerintah pusat sekalian menaikkan harga BBM. “Kalau dibatasi seperti ini malah bikin susah,” cetusnya.

Antrean di SPBU

Informasi yang dihimpun Solopos.com, antrean panjang kendaraan bermotor masih terlihat di sejumlah SPBU seperti di Jl. Raya Ceper-Pedan, Jl. Solo-Jogja wilayah Klepu, SPBU Karangwuni, Ceper dan Jonggrangan, Klaten Utara.

SPBU membatasi pembelian premium roda dua maksimal Rp15.000 sedangkan roda empat dibatasi Rp100.000. Sebelumnya, SPBU-SPBU tersebut sempat mengalami kelangkaan pasokan sejak akhir pekan.

Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM Klaten, Sapto Aji, mengatakan daerah tak bisa berbuat banyak lantaran kebijakan pengendalian berasal dari pusat.

Namun, pihaknya memprediksi kelangkaan BBM bersubsidi di Klaten tak akan berlarut-larut.

“Setahu kami pembatasan ini digilir. Mungkin sekarang di Klaten (BBM) langka, tapi pekan depan sudah kembali normal,” ujarnya.

Sejauh ini pihaknya belum berkomunikasi dengan Hiswana Migas maupun kepolisian untuk menyikapi kelangkaan tersebut. Sapto Aji hanya bisa mewanti-wanti SPBU agar tidak melayani pembelian BBM bersubsidi dengan jeriken dari luar daerah.

“Hal ini agar kelangkaan BBM di Klaten tidak semakin parah,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya