SOLOPOS.COM - Ratusan jirigen mengantre menunggu diisi oleh petugas di SPBU Patalan, Jetis, Bantul Minggu (24/8/2014). Pemangkasan alokasi BBM bersubsidi sebesar 5% Selasa mulai (19/8/2014) lalu memicu antrean BBM bersubsidi di sejumlah SPBU di Bantul. (JIBI/Harian Jogja/Bhekti Suryani)

Harianjogja.com, BANTUL-Di Bantul antrean kendaraan untuk mendapat bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi jenis premium masih mengular.

Bahkan sejak Minggu (24/8/2014) pagi, ratusan jeriken diletakan di halaman SPBU, untuk diisi petugas. Agar tertib antrean, petugas mengikat ratusan jeriken dengan tali. Antrean sepeda motor juga terlihat mengular.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sarjiman, salah satu warga mengaku antre sejak pukul 06.00 WIB. Namun baru mendapatkan bensin untuk dijual eceran pada pukul 11.00 WIB. Ia mendapat nomor antrean ke-200.

“Lima jam antre baru dapat bensin,” ungkap warga Koripan, Bambanglipuro.

Lantaran perjuangan mendapatkan bahan bakar cukup sulit, ia terpaksa menaikan harga jual premium ecer dari sebelumnya Rp7.000 per liter menjadi Rp8.000. Menurut Sarjiman, sulitnya mendapatkan bensin bersubsidi mulai terasa sejak Jumat (22/8/2014).

Kepala Seksi Perdagangan Dalam Negeri Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) Bantul, Agus Suharja mengatakan antrean terjadi karena PT. Pertamina mulai menerapkan kebijakan pengurangan BBM bersubsidi sebesar 5% mulai Selasa (19/8/2014) lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya