SOLOPOS.COM - Calon lokasi Waduk Pidekso. (JIBI/Solopos/Dok)

Pembangunan Waduk Wonogiri, warga terdampak pembangunan Waduk Pidekso meminta kepastian pembebasan lahan.

Solopos.com, WONOGIRI–Warga terdampak pembangunan Waduk Pidekso berharap segera ada kepastian terkait pembebasan lahan yang akan dilakukan pemerintah. Di sisi lain pengukuran lahan oleh Badan Pertanahan Nasional (BPN) Wonogiri yang ditargetkan selesai dua bulan, hingga saat ini masih berlangsung.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Lahan yang terkena proyek pembangunan waduk tersebut berada di Desa Pidekso dan Tukulrejo Kecamatan Giriwoyo serta Desa Sendangsari Kecamatan Batuwarno. Proses pengukuran oleh BPN sudah dimulai pada 20 April lalu dan ditargetkan selesai selama dua bulan. Namun hingga saat ini ternyata belum semua lahan yang terdampak diukur.

Kepala Desa Pidekso, Sutiman, mengatakan warga Pidekso yang terdampak pembangunan waduk berharap segera ada kepastian tentang kompensasi pembebasan lahan. Hanya saja untuk mengetahui kepastian tersebut harus menunggu proses penghitungan lahan selesai dilakukan. “Dulu targetnya dua bulan selesai. Tapi sampai saat ini belum selesai. Di Pidekso saja belum, malah ada penambahan lahan satu bidang lagi,” kata dia saat dihubungi Solopos.com, Jumat (21/8/2015).

Menurut dia, warga tidak mempersoalkan terkait pembebasan lahan yang akan dilakukan. Hanya saja warga butuh kepastian agar bisa segera mencari lokasi permukiman baru. “Warga tidak mau kalau direlokasi. Tapi untuk mencari lahan baru, kan harus tahu dulu berapa nilai kompensasinya. Cukup tidak untuk mencari lokasi baru?” kata Sutiman.

Camat Giriwoyo, Sariman, mengatakan saat ini pengukuran oleh BPN baru terlaksana di sebagian wilayah Pidekso. “Menurut informasi yang kami terima, setelah Pidekso selesai, pengukuran akan dilanjutkan ke Tukulrejo dan Sendangsari,” kata dia. Setelah didapatkan hasil pengukuran, maka tim penaksir harga lahan akan bekerja. Dia berharap harga yang ditentukan sesuai dengan keinginan warga.

“Kalau NJOP [nilai jual objek pajak], tanah di sini sekitar Rp10.000-Rp25.000 per meter. Tapi karena warga sebenarnya tidak berencana menjual tanah, hanya karena adanya proyek itu, maka warga berharap tanahnya bisa dibeli dengan harga tinggi,” kata dia.

Sementara itu pihak BPN belum bisa dimintai keterangan tentang perkembangan kegiatan pengukuran lahan terdampak Waduk Pidekso yang dilakukan. “Maaf, untuk informasi pembebasan lahan saya tidak bisa memberikan keterangan. Semua keterangan harus keluar dari satu pintu, langsung pimpinan. Tapi saat ini pimpinan sedang ada acara di luar kota,” ungkap petugas satgas pengukuran lahan terdampak Waduk Pidekso dari BPN, Tarmin, saat ditemui wartawan di kantornya, Jumat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya