SOLOPOS.COM - Warga Perumahan Guru di Gang Kutai Tengah 3, RT 006/RW 008, Kecamatan Sumber, Banjarsari, Solo, memasang spanduk penolakan pendirian tower di kampung mereka. Foto diambil Kamis (21/7/2022). (Solopos/Gigih Windar Pratama)

Solopos.com, SOLO — Warga Perumahan Guru di Gang Kutai Tengah 3, RT 006/RW 014, Sumber, Banjarsari, Solo, memprotes pembangunan tower Internet di wilayah mereka. Protes disampaikan dengan memasang spanduk dan menutup portal di mulut gang.

Pantauan Solopos.com, Kamis (21/7/2022), warga juga memasang pembatas di bagian atas mulut gang dengan tujuan menghalangi truk atau alat berat yang hendak masuk. Total terdapat 12 rumah di sekitar lokasi pembangunan tower Internet tersebut.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Menurut informasi, tower akan dibangun di pekarangan rumah Ketua RT setempat. Salah satu warga perumahan guru di Sumber, Solo, tersebut, Supardi, menjelaskan kronologinya hingga muncul penolakan warga atas pembangunan tower Internet tersebut.

Semua bermula dari permintaan Ketua RT berinisial AS yang meminta tanda tangan seluruh warga dengan dalih akan diadakan sosialisasi pembangunan tower. Tetapi, yang terjadi, justru langsung diadakan pembangunan.

“Awalnya Ketua RT, meminta tanda tangan warga satu per satu, dengan dalih adanya sosialisasi. Tetapi anehnya tidak semua warga, kemudian informasinya ini tanda tangan sosialisasi untuk pemasangan tower Internet, nantinya dihadiri Lurah, Camat hingga Babinsa. Tetapi, justru tiba-tiba langsung ada pembangunan, sedangkan kami meminta penjelasan ke Ketua RT, beliau selalu mengelak,” ulasnya.

Baca Juga: Batu Penggiling Tebu Era 1800-An Jadi Hiasan Gapura Kampung di Solo

Menurut Supardi, dasar penolakannya bukan hanya dari cara-cara yang dilakukan, tetapi warga juga menolak pengerjaan tower tersebut. Mereka mengkhawatirkan berbagai aspek, mulai dari pengerjaan, hingga radiasi dari tower Internet di perumahan guru wilayah Sumber, Solo, tersebut.

Minim Komunikasi

“Cara-cara yang dilakukan sudah bermasalah sejak awal. Ketika pembangunan dimulai, truk besar masuk ke lingkungan, padahal jalan kami lebarnya hanya tiga meter. Kalau rusak, siapa yang mau tanggung jawab. Belum lagi kalau radiasi dan sebagainya, kasihan anak-anak di sini. Info tinggi towernya awalnya delapan meter, tetapi setelah ada gambarnya pas Maret 2022, kenyataannya 25 meter,” ujarnya.

Seno, warga yang tinggal tepat di sebelah lahan yang akan dibangun tower, juga menyayangkan minimnya komunikasi dari pelaksana proyek. Bahkan, menurut Seno, Lurah Sumber, Camat Banjarsari, hingga Polsek Banjarsari, enggan memberikan tanggapan.

Baca Juga: 107.342 Kendaraan di Solo Nunggak Pajak, Awas Jadi Bodong Lho!

Menurut mereka, proyek ini berasal dari pusat dan izin pembangunannya dengan nomor PBG Nomor: SK-PBG-337305-27062022-0001, sudah diterbitkan.

“Kalau seumpama ada jalan rusak, atau ada gangguan selama pengerjaan, kami mengadu ke siapa, Lurah, Camat sampai Polsek tidak mau menanggapi, yang kena kan kami warga sekitar, sedangkan Pak RT sudah tidak jelas di mana. Kami mau minta tanggung jawab ke siapa?” ujarnya.

Solopos.com sempat mendatangi rumah Ketua RT yang dijadikan lokasi untuk pembangunan tower Internet di wilayah Sumber, Banjarsari, Solo, Kamis siang. Namun tidak ada seorang pun di rumah itu. Halaman rumah sudah dipenuhi dengan berbagai material dan peralatan untuk pembangunan tower tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya