SOLOPOS.COM - Rumah Parimin di Desa Tanggan, Kecamatan Gesi, Sragen, yang akan mendapat bantuan rehab RTLH dari Pemkab Sragen. Foto diambil Rabu (12/10/2016). (Moh. Khodiq Duhri/JIBI/Solopos)

Pembangunan Sragen, bantuan rehab rumah tak layak huni di Desa Tanggan, Kecamatan Gesi, Sragen, diduga salah sasaran.

Solopos.com, SRAGEN — Bantuan rehab rumah tidak layak huni (RTLH) di Desa Tanggan, Kecamatan Gesi, Sragen, menyasar dua warga yang dinilai sudah memiliki tempat tinggal layak.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Terdapat 14 warga Desa Tanggan yang mendapat bantuan rehab RTLH dengan dana stimulan masing-masing Rp5 juta. Empat di antara warga setempat yang mendapat bantuan RTLH adalah Khumaidi, Parimin, Supardi, dan Sutrisno.

Mereka adalah warga Dusun Pinggir, Desa Tanggan. Berdasar pantauan Solopos.com, Rabu (12/10/2016), rumah Supardi dan Sutrisno berdinding anyaman bambu dan berlantai tanah.

Kerusakan juga terlihat pada bagian atap yang melengkung. Pemandangan kontras terlihat pada rumah Parimin yang baru saja selesai dibangun dan rumah Khumaidi yang sudah berdinding batu bata.

Saat ditemui Solopos.com di rumahnya, Parimin mengakui baru saja membangun rumah warisan orang tuanya tersebut beberapa bulan lalu. Pembangunan rumah itu disokong anak dan beberapa saudaranya.

“Kalau membangun sendiri, saya tidak mampu. Rumah itu saya huni bersama anak saya,” jelas Parimin.

Parimin mengaku sudah mendapat kabar dirinya bakal mendapat bantuan rehab RTLH. Beberapa petugas dari Pemkab Sragen sudah menyurvei rumahnya sebelum dibangun.

Dia mengakui sebelum rumah itu dibangun, kondisinya masih memprihatinkan. “Mereka sudah mengambil foto rumah saya sebelum dibangun. Saya sendiri juga sudah diundang ke balai desa. Saya pernah diundang ke kantor bupati tapi tidak bisa hadir karena sakit,” terang Parimin.

Sementara itu, warga sekitar yang keberatan disebutkan namanya mengaku kaget dengan daftar calon penerima bantuan RTLH di kampungnya. Menurutnya, masih ada beberapa warga yang lebih layak mendapatkan bantuan RTLH daripada Parimin dan Khumaidi.

Rumah Supardi di Desa Tanggan, Kecamatan Gesi, Sragen, yang akan mendapat bantuan rehab RTLH dari Pemkab Sragen. Foto diambil Rabu (12/10/2016). (Moh. Khodiq Duhri/JIBI/Solopos)

Rumah Supardi di Desa Tanggan, Kecamatan Gesi, Sragen, yang akan mendapat bantuan rehab RTLH dari Pemkab Sragen. Foto diambil Rabu (12/10/2016). (Moh. Khodiq Duhri/JIBI/Solopos)

”Kalau bantuan rehab RTLH itu diberikan kepada Pak Supardi dan Sutrisno, itu tidak masalah karena keduanya memang benar-benar warga miskin yang perlu dibantu. Tapi kalau Pak Khumaidi dan Pak Parimin, mereka itu tidak layak mendapat bantuan RTLH mengingat bangunan rumah mereka sudah berdinding beton,” ujarnya.

Warga setempat menduga pemberian bantuan rehab RTLH itu bukan berdasar kondisi riil di lapangan melainkan berdasar kedekatan warga dengan anggota DPRD Sragen, Mualim. ”Mereka itu cukup dekat dengan Pak Mualim. Jadi, saya kira itu bisa menjadi alasan mengapa mereka berdua mendapat bantuan rehab RTLH,” ujarnya.

Menanggapi hal itu, anggota DPRD Sragen Mualim membenarkan dirinyalah yang mengusahakan bantuan rehab RTLH untuk warga Desa Tanggan. Dia menegaskan saat disurvei petugas, kondisi rumah Parimin masih layak dibantu.

Meski begitu, seiring berjalannya waktu, anak dan saudara Parimin membangun rumah itu menjadi lebih baik. ”Kalau sekarang dipandang rumahnya sudah layak ditempati, itu tergantung kebijakan dari dinas terkait. Mau dialihkan kepada warga lain atau tidak itu kebijakan dinas terkait,” terang Mualim.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya