SOLOPOS.COM - Bangunan gerbang lahan eks-Gedung Bioskop Atrium Solo Baru, Grogol, Sukoharjo, masih berdiri kokoh, Rabu (13/11/2013). Investor akan menggarap lahan itu untuk pembangunan hotel dan perkantoran bank.(JIBI/Solopos/Kurniawan)

 Solopos.com, SUKOHARJO–Lahan kosong eks Gedung Bioskop Atrium Solo Baru seluas 1,5 hektare akan disulap menjadi hotel megah dan pusat perkantoran bank di wilayah Kota Makmur.

PT Pondok Solo Permai (PSP) selaku pemilik lahan tidak akan menjual lahan yang terletak di dekat Bundaran Pandawa Solo Baru tersebut. Penjelasan itu disampaikan General Manager (GM) PT PSP, Ato Priyatno, saat ditemui solopos.com di kantornya, Rabu (13/11/2013).

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

“Bos kami menyatakan akan menggarap sendiri lahan ini [eks-Bioskop Atrium], tidak akan kami lepas. Rencananya, lahan ini akan kami bangun untuk lokasi hotel dan pusat perkantoran bank. Mereka nanti menggunakan gedung perkantoran dengan cara menyewa,” urainya.

Ato menjelaskan, lahan eks-Gedung Bioskop Atrium tidak akan dijual lantaran dinilai sangat strategis. Lahan yang beberapa tahun terakhir dibiarkan tanpa aktivitas usaha tersebut dinilai sebagai pusat daya tarik kawasan Solo Baru. “Pusat magnet Solo Baru ya di sini,” imbuhnya.

Di sisi lain, dia mengatakan, PT PSP sudah lama ingin membangun gedung monumental di Solo Baru. Apalagi setelah berpuluh-puluh tahun berkiprah di kawasan segi tiga emas Solo-Sukoharjo-Wonogiri dan Klaten itu. “Kami di sini sejak 1984,” sambung dia.
Ato mengungkapkan, pada tahun 2008-2009 lalu PT PSP sudah membuat maket proyek pembangunan entertainment center di lahan eks-Gedung Bioskop Atrium. Proyek yang diberi nama The Terzetto tersebut diperkirakan membutuhkan dana sekitar Rp25 miliar.

The Terzetto didesain sebagai kawasan terpadu yang terdiri dari hotel, mal dan pusat perkantoran. The Terzetto didesain setinggi sembilan lantai. Namun dalam perjalanannya, beberapa investor kakap masuk Solo Baru dan “mencaplok” sebagian lahan PT PSP.

Mereka membangun pusat-pusat perbelanjaan super megah. Kondisi tersebut membuat PT PSP merevisi rencananya membangun The Terzetto. Baru-baru ini jajaran perusahaan tersebut tengah mengkaji ulang rencana pembangunan The Terzetto.

“Dalam perjalanan kami, investor The Park dan bos PT Delta Merlin masuk. Kami tidak ingin ikut-ikutan. Karena sudah ada mal dan pusat entertainment, percuma kami bangun Terzetto. Maka dari itu kami kaji ulang rencana investasi The Terzetto,” urainya.

Apalagi bos PT PSP sudah menyatakan perlunya mengubah rencana investasi semula di lahan eks-Gedung Bioskop Atrium. Sementara seorang warga Solo Baru, Dwi, mengibaratkan lahan eks-Gedung Bioskop Atrium sebagai noda di kawasan pusat perdagangan dan jasa itu.

Alasannya, lahan yang terletak sangat strategis itu dibiarkan mangkrak bertahun-tahun terakhir. Padahal pembangunan kawasan Solo Baru begitu gencar tiga tahun terakhir. “Saya pikir sudah saatnya investor menggarap lahan yang cukup luas ini,” harap dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya