SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Reuters)

Pembangunan Solo kehilangan potensi bantuan Rp6 miliar.

Solopos.com, SOLO — Kota Solo kehilangan potensi bantuan senilai Rp6 miliar dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PU dan Pera) pada tahun ini.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Kepala Seksi Perumahan dan Permukiman Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Solo, Saryanto, mengatakan sebenarnya Kemen PU dan Pera telah mengalokasikan dana bantuan pembangunan kawasan lingkungan kumuh di Kota Solo senilai Rp24 miliar.

Namun, karena Solo tidak siap untuk menerima bantuan itu, akhirnya bantuan itu hanya diambil senilai Rp18 miliar. Sedangkan bantuan senilai Rp6 miliar dikembalikan lagi ke pemerintah pusat.

Saryanto menjelaskan ketidaksiapan Solo dalam mengambil dana bantuan itu karena melihat perencanaan yang belum maksimal dari masing-masing kelurahan. Selain itu juga mempertimbangkan waktu pengerjaan proyek pembangunan yang mepet.

Menurut dia, keputusan tidak mengambil bantuan senilai Rp6 miliar itu dianggap lebih bijak.

“Ada daerah yang tidak mengambil dana itu secara total, seperti Kota Surabaya. Alasannya karena mereka [Pemkot Surabaya] tidak siap dalam mengambil bantuan itu. Pemkot Solo lumayan sudah mengambil Rp18 miliar,” terang Saryanto saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (20/8/2015).

Saryanto menambahkan dana bantuan senilai Rp18 miliar itu akan digunakan untuk penataan lingkungan kumuh di 13 kelurahan, antara lain Kelurahan Pajang, Kelurahan Stabelan, Kelurahan Mojosongo, dan lainnya.

Kelurahan yang mendapat bantuan ini merupakan kelurahan yang sudah memiliki Surat Keputusan (SK) kelurahan kumuh dari Pemkot.

Kepala Bidang Cipta Karya DPU Solo, Taufan Basuki, menambahkan bantuan dari Kemen PU dan Pera tersebut khusus digunakan untuk penataan jalan, saluran, dan sanitasi di wilayah itu. Rencananya, pekan depan bantuan itu akan mulai dilelang di Unit Layanan Pengadaan (ULP) Solo.

“Jika tidak ada kendala dalam lelang, bulan depan pekerjaan sudah bisa dikerjakan,” ujar Taufan.

Koordinator Kota Program Peningkatan Kualitas Permukiman (P2KP) Solo, Bagus Ardian, mengatakan program penataan lingkungan kumuh dari pemerintah pusat ini akan berlangsung sampai 2019 mendatang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya