SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Bisnis/dokumen)

Sebanyak 19 bangunan di Kenteng, Semanggi, digusur untuk pembangunan RSUD.

Solopos.com, SOLO — Sebanyak 19 bangunan yang menempati tanah hak pakai (HP) Nomor 54 di wilayah RT 003/RW007 Kenteng, Semanggi, Pasar Kliwon, Solo, digusur. Bangunan tersebut terdampak proyek pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD).

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Pemkot Solo memberikan ongkos bongkar yang bervariasi untuk setiap bangunan. Perwakilan warga Kenteng, Tri Wahyudi, menyebut ongkos bongkar bangunan rumah atau tempat tinggal Rp4 juta-Rp6 juta per meter persegi (m2).

Sedangkan tempat usaha Pemkot memberi ongkos bongkar Rp13 juta. Saat ini, proses negosiasi terkait ongkos bongkar bangunan antara warga dengan Pemkot telah rampung.

“Pemkot memberi batas waktu kepada kami untuk mengosongkan bangunan paling lambat 30 November,” ungkapnya ketika dijumpai wartawan seusai rapat negosiasi pembebasan lahan terdampak proyek RSUD Semanggi di ruang rapat Wali Kota, Jumat (6/10/2017).

Dalam rapat itu terdapat tiga poin yang disepakati bersama Pemkot dan warga. Ketiga poin kesepakatan itu, yakni warga sepakat dengan  ongkos bongkar dan angkut yang ditetapkan pemerintah, warga diutamakan terlibat dalam pembangunan dan operasional rumah sakit, serta warga bersedia membongkar dan membersihkan lokasi sampai 30 November.

Dia mengatakan total ada 19 bangunan yang akan dibongkar. Enam bangunan digunakan sebagai tempat hunian, sisanya merupakan tempat usaha warung makan, gudang, hingga kandang ternak.

“Rata-rata kami sudah ada di sana sejak 2003 lalu,” katanya.

Dia bersama warga lainnya meminta Pemkot menepati janji terkait keterlibatan warga dalam pembangunan maupun operasional rumah sakit. Misalnya dalam pengelolaan parkir, tenaga kebersihan, keamanan, hingga tenaga keperawatan.

Wali Kota Solo F.X. Hadi Rudyatmo mengatakan bersedia memenuhi tuntutan warga tersebut. Keterlibatan warga dalam pembangunan maupun operasional rumah sakit tentunya akan disesuaikan dengan kemampuan dan keahlian warga.

“Misal perawat, ya harus memang benar-benar lulusan perawat,” katanya.

Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo Siti Wahyuningsih mengatakan saat ini pembangunan RSUD Semanggi masih tahap lelang. Ditargetkan proses lelang rampung bulan ini sehingga proyek pembangunan RSUD dengan menelan anggaran Rp200 miliar bisa segera dikerjakan.

Sesuai perencanaan pembangunan rumah sakit daerah di Silir akan dikerjakan memakai sistem multiyears (tahun jamak) hingga 2019. Tahun ini, Pemkot mengalokasikan anggaran Rp25 miliar untuk pembangunan RSUD tersebut.

Dana tersebut dialokasikan untuk pembangunan struktur bangunan rumah sakit. Pemkot akan mengalokasikan anggaran Rp100 miliar untuk melanjutkan pembangunan tahap kedua pada 2018.

Selanjutnya Pemkot akan mengalokasikan anggaran Rp75 miliar pada 2019. Anggaran tersebut untuk pembangunan fisik rumah sakit saja. Sedangkan sarana dan prasarana rumah sakit, termasuk sumber daya manusia (SDM) akan dimintakan bantuan anggaran ke pemerintah pusat.

“RSUD akan dibangun di atas lahan seluas 9.800 meter persegi,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya