SOLOPOS.COM - Anggota Komisi IV DPRD Solo melakukan inspeksi mendadak (Sidak) ke proyek pembangunan SDN Bayan, Kadipiro, Banjarsari, Rabu (26/10/2022) siang. (Solopos/Kurniawan)

Solopos.com, SOLO — Rombongan anggota Komisi IV DPRD Solo melakukan inspeksi mendadak (sidak) proyek pembangunan SDN Bayan, Kadipiro, Banjarsari, Rabu (26/10/2022) siang. Sidak dipimpin Ketua Komisi IV DPRD Solo, Janjang Sumaryono Aji.

Para legislator mendapati pengerjaan proyek tersebut sangat lambat lantaran baru menyelesaikan sekira 52 persen dari keseluruhan pekerjaan. Padahal batas akhir waktu pengerjaan adalah akhir November 2022.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Ini jelas sangat terlambat. Dari waktu yang diberikan untuk pengerjaan selama enam bulan, ini sudah berjalan lima bulan, artinya tinggal sebulan lagi. Tiga pekan lalu kami cek progres di angka 48 persen, dan sekarang baru 52 persen. Ini kami pertanyakan,” ujarnya.

Politikus PDIP itu meragukan proyek pembangunan SDN Bayan, Solo, senilai Rp5,3 miliar tersebut bisa selesai sesuai jadwal pada 28 November 2022. Termasuk bila kontraktor menambah pekerja dan melembur pekerjaan hingga dua sif. “Nanti bisa kena denda. Tinggal berapa hari terlambat,” urainya.

Janjang mengatakan sekira tiga pekan lalu Komisi IV telah melakukan sidak proyek pembangunan SDN Bayan. Saat itu progres pembangunan gedung di angka 48 persen. Ketika dilakukan sidak lagi hari ini, progres pengerjaan gedung hanya tambah empat persen.

Baca Juga: 2 Proyek Mandek, DPUPR Solo Sebut Proses Lelang Elektronik Kurang Maksimal

“Nanti kami akan lakukan sidak ketiga untuk mengecek progres pembangunan SDN Bayan ini. Sebab tahun depan ada lagi anggaran untuk pembangunan pagar dan paving senilai Rp800 juta. Sehingga kami minta pembangunan gedung tahun ini bisa selesai,” terangnya.

Berjalan 5 Bulan

Penuturan senada disampaikan Anggota Komisi IV DPRD Solo, Asih Sunjoto Putro. Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu mempertanyakan alasan keterlambatan pembangunan gedung SDN Bayan Solo. Sebab proyek tersebut sudah berjalan lima bulan.

“Ini kan tinggal satu bulan ke depan untuk menyelesaikan. Dengan progres pengerjaan yang baru 48 persen, apa ya bisa kontraktor menyelesaikan kewajibannya. Kalau bisa ya kami apresiasi. Kalau tidak selesai tentu ini harus menjadi catatan Pemkot Solo,” katanya.

Baca Juga: Sidak Konser Dream Theater di Stadion Manahan, DPRD Solo Dibuat Heran

Asih mendesak kontraktor segera menambah pekerja dan menerapkan sistem lembur untuk mengejar keterlambatan waktu. “Rekomendasi kami sebulan ke depan harus dilembur, dibikin dua sif, pekerja harus ditambah. Kalau tidak ya tidak selesai,” tuturnya.

Dengan waktu pengerjaan sekira lima bulan terakhir, menurut Asih, seharusnya progres proyek SDN Bayan sudah mencapai 80 persen. Pendapat senada disampaikan Anggota Komisi IV DPRD Solo, Antonius Yogo Prabowo, wakil rakyat dari Partai Solidaritas Indonesia.

Mengingat waktu yang tinggal sebulan, Yogo mengibaratkan proyek pembangunan SDN Bayan, Solo, seperti proyek Bandung Bondowoso. ”Ini seperti proyek Bandung Bondowoso kalau November 2022 harus selesai. Walau sudah mulai kerja sif pagi, siang dan malam,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya