SOLOPOS.COM - Foto ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Reuters)

Harianjogja.com, JOGJA-Penambahan enam fasilitas gedung layanan Rumah Sakit Ghrasia senilai Rp13 miliar dengan dana APBD Perubahan 2013, tidak rampung seluruhnya meski telah habis kontrak pada 25 Desember.

Menurut Direktur Rumah Sakit Ghrasia Pembayun Setyaningastutie, terdapat dua fasilitas gedung yang tidak selesai dikerjakan yakni ruang picu intensif dan rawat inap kelas III putra.

Promosi Kisah Pangeran Samudra di Balik Tipu-Tipu Ritual Seks Gunung Kemukus

Masing-masing direncanakan dapat manambah 26 kamar dan 20 tempat tidur. “Karena sudah lewat durasi, kami putus kontrak,” ujar dia saat rapat kerja bersama Komisi D DPRD DIY, akhir pekan lalu.

Saat diputus kontrak, persentase pengerjaan rawat inap itu baru selesai 85,5% sedangkan rawat picu 67,06%. Namun dengan tidak selesainya pembangunan itu, ia mengklaim tak mengganggu layanan kesehatan rumah sakit.

Alasannya, spirit pembangunan itu untuk antisipasi saja ketika terjadi lonjakan pasien, bukan karena daya tampung yang sekarang sudah tidak mencukupi. “Karena di DIY ini tidak ada rawat inap untuk pasien jiwa,” katanya.

Sementara penambahan empat fasilitas gedung lainnya yang telah rampung dikerjakan adalah Gedung Pendidikan Pelatihan (Diklat), ICU, rawat inap Kunthi, dan Gedung Pemulasaran jenazah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya