SOLOPOS.COM - ilustrasi (JIBI/dok)

Solopos.com, SOLO—Bantaran Kali Pepe sepanjang lima kilometer mulai dari Jembatan Gantung Sewu, Jebres hingga Terminal Tirtonadi Banjarsari bakal ditata pemerintah kota (pemkot) dengan alokasi anggaran APBD pada setiap tahunnya. Program penataan itu berlangsung sejak 2012 lalu dan hingga tahun ini baru merealisasikan 20% atau baru satu kilometer.

APBD 2014 mengalokasikan anggaran Rp900 juta untuk pavingisasi bantaran Kali Pepe di Kepatihan Kulon, Jebres. Pekerjaan pavingisasi itu dilakukan PT Candra Kirana dengan konsultan pengawas dari PT Hasta Graha Solo sejak 28 Maret lalu. Pekerjaan yang baru selesai 49% itu ditinjau pimpinan dan anggota Komisi II dan Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Solo Ahyani, Kamis (19/6/2014).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Penataan bantaran Kali Pepe itu dimulai 2012. Bantaran Kali Pepe itu sepanjang lima kilometer dari Jembatan Gantung sampai Terminal Tirtonadi. Setiap tahun memang ditata selama anggarannya ada. Tahun ini, menata di kawasan Kali Pepe ini. Kalau pekerjaan ini selesai, penataan bantaran Kali Pepe ini baru selesai sekitar 20% dari total kawasan,” tegas Ahyani, saat ditemui solopos.com di sela-sela tinjauan lapangan tersebut.

Pejabat Konsultan Pengawas Hendro Atmojo menambahkan pekerjaan penataan bantaran Kali Pepe ini dilakukan sepanjang 459 meter. “Pekerjaan ini sudah selesai 49%. Dulu awalnya sempat terlambat pekerjaan ini. Tapi, kini progresnnya sudah melebihi target. Kalau lebarnya dari timur sampai barat berbeda. Semakin ke timur, lebarnya semakin kecil,” ujar Hendro.

Selain meninjau kawasan bantaran Kali Pepe, tim Komisi II dan DPU itu juga meninjau proyek drainase di Jl. Brigjen Katamso Mojosongo. Proyek pengendalian banjir senilai Rp570,2 juta itu hampir selesai, yakni 70%-75%. Mereka juga melihat hasil pekerjaan Jembatan Banyuanyar yang menghubungkan Kelurahan Banyuanyar dan Kadipiro dengan alokasi anggaran Rp2 miliaran.

Ketua Komisi II DPRD Solo, Djaswadi, saat ditemui Espos menerangkan penataan bantaran itu hanya terkendala pada kualitas paving buatan sebagai pembatas jalan itu. Menurut dia, mestinya paving itu diambil dari pabrikan. “Kalau paving yang kecil-kecil yang di bagian atas bercat itu sudah bagus kualitasnya karena memang mendatangkan dari Jogja. Kalau pengiriman dari Jogja itu tidak terlambat, pekerjaan bisa lancar,” tuturnya.

Djaswadi menambahkan untuk proyek drainase di Mojosongo sudah baik, hanya material di dalam drainase harus dibersihkan. “Termasuk sampah dan kandungan walet di dalam drainase juga harus dikeruk ke atas,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya