SOLOPOS.COM - Ilustrasi Pasar Legi Solo (Sunaryo Haryo Bayu/JIBI/Solopos)

Pembangunan Pasar Legi, Pemkot Solo mengincar lahan bekas PKL di Jl. Sabang untuk pasar darurat.

Solopos.com, SOLO — Pemerintah Kota (Pemkot) Solo berencana memanfaatkan lahan bekas lapak pedagang kaki lima (PKL) di Jl. Sabang untuk lokasi pasar darurat Pasar Legi.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Saat ini, lahan tersebut mangkrak setelah PKL direlokasi ke Pasar Ngudi Rezeki Gilingan. Wali Kota Solo F.X. Hadi Rudyatmo mengaku sengaja membiarkan lahan bekas lapak PKL Jl. Sabang ditumbuhi rerumputan.

Ekspedisi Mudik 2024

Langkah ini dilakukan agar lahan tersebut tidak lagi digunakan PKL untuk berjualan. “Sengaja tidak dibersihkan dulu, karena nanti mau digunakan untuk pasar darurat Pasar Legi,” kata Rudy, sapaan akrabnya ketika dijumpai wartawan di Balai Kota, Senin (21/11/2016).

Meski demikian, Rudy belum bisa memastikan kapan pembangunan Pasar Legi akan dikerjakan. Menurutnya, rencana pembangunan Pasar Legi masih dalam tahap pembahasan tim Pemkot.

Pemkot memastikan akan menyosialisasikan rencana pembangunan kepada para pedagang. “Jadi masih rencana, belum tahu apakah dibangun tahun depan atau di Perubahan [APBD Perubahan 2017],” kata dia.

Sesuai konsep, Pemkot akan menata kawasan Jl. Sabang seusai digunakan sebagai pasar darurat. Penataan Jl. Sabang bakal terintegrasi dengan penataan kawasan Monumen 45 Banjarsari atau lebih dikenal Monjari.

Monjari bakal difungsikan sebagai laboratorium lingkungan hidup. Kawasan tersebut disediakan sarana pengelolaan sampah, pengelolaan air, dan tentunya menjadi tempat tumbuhnya berbagai tanaman serbaguna.

Apalagi, Rudy menambahkan di kawasan tersebut dulu ada air mancur. Air mancur ini akan diaktifkan kembali. Masyarakat bisa memfungsikan tempat itu untuk kegiatan pendidikan berbasis alam dan lingkungan. “Jl. Sabang akan dibangun jalur pedestrian,” kata dia.

Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Solo, Hasta Gunawan, mengatakan penataan kawasan Jl. Sabang belum akan dikerjakan pada tahun depan. Pemkot belum mengalokasikan anggaran untuk penataan tersebut.

Sementara ini, DKP menyebarkan pupuk di lahan bekas PKL agar ditumbuhi ilalang dan tidak lagi digunakan untuk lokasi berjualan pedagang. “Kami sebar pupuk di sana dan memang dibiarkan tumbuh rumput liar. Karena kalau dibersihkan rawan digunakan untuk jualan pedagang,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya