SOLOPOS.COM - Aktivitas pekerja menyelesaikan pembangunan tahap I Pasar Klewer di Jl. dr. Radjiman, Solo, Sabtu (21/11/2015). (Ivanovich Aldino/JIBI/Solopos)

Pembangunan Pasar Klewer, DPP Solo menegaskan tidak ada lagi penambahan jumlah pedagang Pasar Klewer.

Solopos.com, SOLO–Dinas Pengelolaan Pasar (DPP) Kota Solo mengunci jumlah pedagang Pasar Klewer, guna mengantisipasi pedagang siluman. Jumlah pedagang ini dipastikan tidak berubah setelah pembangunan kembali pasar yang terbakar akhir 2014 silam.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Informasi dihimpun Solopos.com, pedagang baru mulai mengincar kios dan los Pasar Klewer. Pembangunan kembali pasar tekstil terbesar di Jawa Tengah ini menarik minat pedagang baru untuk memiliki kios dan los di pasar itu. Kepala DPP Kota Solo Subagiyo tak menampik hal itu. Menurut Subagiyo, banyak pedagang yang mengincar kios dan los di Pasar Klewer. Namun, Subagiyo memastikan data pedagang Pasar Klewer tidak berubah.

Ekspedisi Mudik 2024

Subagiyo akan mengembalikan pedagang pada tempat semula sesuai data pedagang sebelum terbakar. Nantinya Pasar Klewer akan menampung sebanyak 1.532 kios untuk pedagang Pasar Klewer, 137 kios untuk pedagang renteng, 55  pedagang yang dulunya berada di Jl. K.H. Hasyim Ashari, 55 pedagang kemasan dan 765 untuk pedagang pelataran.

“Data ini sudah kami kunci. Jadi tidak mungkin bertambah jumlah pedagangnya,” kata Subagiyo kepada wartawan di Balai Kota, Jumat (26/2/2016).

Subagiyo mengatakan pembangunan tahap kedua Pasar Klewer sisi barat saat ini memasuki tahapan siap lelang. DPP tengah mendaftarkan proses lelang proyek tersebut ke Unit Layanan Pengadaan (ULP). Pihaknya memperkirakan lelang membutuhkan waktu sekitar satu bulan. Subagiyo berharap akhir Maret, Surat Perintah Kerja (SPK) sudah diterbitkan, sehingga pembangunan tahap kedua bisa dimulai saat itu.

“Kami juga sudah menggelar tender untuk menentukan konsultan pengawas proyek,” kata dia.

Menurut Subagiyo, lelang pengawasan sengaja didahulukan lantaran membutuhkan waktu lebih lama dibanding lelang pengerjaan. Lelang pengawasan diprediksi butuh waktu 45 hari, sehingga lelangnya dibuka pada akhir Januari. DPP memperkirakan, lelang pengawasan dan pelaksanaan proyek bisa selesai bersamaan, yakni 22 Maret. Sesuai target, pembangunan tahap kedua Pasar Klewer dikerjakan selama sembilan bulan. “Jadi seandainya dimulai akhir Maret, maka diperkirakan proyek selesai akhir 2016,” katanya.

Subagiyo mengatakan Pemkot telah menerima Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dari Pemerintah Pusat. Surat perintah pelaksanaan proyek juga sudah di tangan, sehingga pihaknya siap memulai proyek tersebut. Adapun bantuan anggaran Rp96 miliar, kata Subagiyo, akan diserahkan Pemerintah Pusat saat proyek dimulai.

Sementara itu  pejabat Humas Himpunan Pedagang Pasar Klewer (HPPK) Solo Kusbani berharap pembangunan bisa segera dirampungkan. HPPK akan ikut memantau pelaksanaan pembangunan hingga penempatan kios dan los. Dengan begitu tidak terjadi kecurangan dalam pelaksanaan pembangunan hingga proses penempatan kios dan los.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya