SOLOPOS.COM - Proyek pembangunan Pasar Klewer sudah selesai 100% dan akan diserahkan ke Pemkot Solo, Rabu (1/2/2017). Foto diambil Minggu (29/1/2017). (Nicolaus Irawan/JIBI/Solopos)

Pembangunan Pasar Klewer, Dinas Perdagangan Solo mengatakan 13 kios dibangun untuk menggantikan kios tak layak.

Solopos.com, SOLO — Sebanyak 13 unit kios berukuran 1,5 meter x 2 meter dibangun di lantai II dan semi-basement. Kios tersebut sebagai pengganti kios yang lokasinya dinilai tidak layak dan tidak strategis.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Hal ini sesuai hasil inventarisasi setelah pembangunan Pasar Klewer dan diserahkan dari PT Adhi Karya selaku kontraktor pelaksana ke Pemkot Solo. Dari inventarisasi itu diketahui letak kios tidak strategis karena berada di lorong dan tidak ada akses.

“Setelah pembangunan 1.532 kios selesai, kami lakukan pemeriksaan. Tenyata ada 13 kios yang masuk lorong dan tidak ada jalan keluar,” ungkap Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Solo Subagiyo kepada wartawan saat mendampingi Wali Kota F.X. Hadi Rudyatmo meninjau bangunan Pasar Klewer, Rabu (8/2/2017).

Sebanyak 13 kios yang dinilai tak layak tersebut berada di lantai I, tepatnya di belakang lift sisi barat. Pemkot berinisiatif membangun kios tambahan dengan lokasi yang lebih representatif bagi pedagang.

Ke-13 kios itu dibangun dengan perincian tiga kios di lantai semi-basement dan 10 kios di lantai II. Subagiyo memastikan pembangunan 13 kios akan rampung pada Sabtu (11/2/2017) mendatang. Sedangkan kios yang dinilai tak layak akan digunakan sebagai kantor kepala pasar, ruang paguyuban, ruang radio, atau gudang.

“Pembangunan kios baru tidak menambah anggaran karena PT Adhi Karya bersedia membangunnya,” katanya.

Sebelumnya, Pemkot juga membangun delapan unit kios sebagai pengganti kios yang terkena crane. Kios tersebut sudah rampung dibangun. Kini, tinggal menyisakan 13 unit kios baru yang masih dalam tahap pengerjaan.

Subagiyo mengatakan telah menyosialisasikan pembangunan 13 unit kios kepada paguyuban pedagang. Pemkot juga menyosialisasikan kewajiban dan larangan pedagang selama menempati bangunan baru. Misalnya, larangan menjualbelikan atau menyewakan kios kepada pihak lain.

“Sekarang masih merampungkan pengerjaan pemasangan pintu rolling door dan membereskan persoalan rembesan air di lantai basement,” katanya.

Wali Kota Solo F.X. Hadi Rudyatmo mengatakan proses pembangunan Pasar Klewer kini tinggal tahap pembersihan. Selain memantau bangunan, Pemkot kini mulai menyiapkan rencana penempatan pedagang dari pasar darurat ke pasar permanen.

Sesuai rencana, pembangunan Pasar Klewer akan diresmikan Maret. Namun, Wali Kota belum bisa memastikan jadwal pasti peresmian pasar tersebut.

“Nanti kita tunggu kesiapannya. Yang jelas Maret bisa diresmikan, entah itu awal, tengah, atau akhir bulan,” katanya.

Pemkot memberi batas waktu commissioning atau pengujian operasional lift dan eskalator maksimal sebulan terhitung sejak 30 Januari. Pembangunan Pasar Klewer dikerjakan bertahap.

Tahap pertama Kemendag mengucurkan anggaran senilai Rp61,8 miliar pada 2015 lalu. Paket proyek pekerjaan tahap I meliputi struktur bangunan basement dan semi-basement. Sedangkan pada 2016, Kemendag mengucurkan anggaran Rp96 untuk penyelesaian pembangunan pasar yang terbakar akhir 2014 lalu itu.

Selain itu Pemkot mengalokasikan anggaran Rp16,5 miliar untuk   pengadaan lift dan ekskalator pada APBD Perubahan (APBD-P) 2016. Berdasarkan pantauan Solopos.com di pasar sandang terbesar di Jawa Tengah itu masih ada proses pengerjaan, seperti pemasangan pintu kios rolling door, pemasangan eskalator, serta pembersihan seluruh bagian pasar. Sementara di lantai basement masih terlihat genangan air di beberapa bagian.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya