SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Sragen (Espos)--Pembangunan Pasar Hewan Terpadu Sumberlawang dipertanyakan lantaran sejak 2008 tidak ada kabar.

Padahal, pada awal 2008, sejumlah warga di Desa Ngandul, Sumberlawang, telah menerima uang ganti pembebasan lahan yang rencananya digunakan untuk perluasan pasar. Selain lahan milik warga, sekitar 4 hektar lahan kas desa setempat juga masuk dalam rancangan perluasan pasar. Namun, untuk lahan kas desa, pembebasan lahan yang rencananyan dilaksanakan tahun 2009 hingga kini belum terealisasi.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala Desa (Kades) Ngandul, Dwi Sanyoto, saat ditemui Espos, di kediamannya, Kamis (16/9), mengatakan pihaknya sebenarnya menunggu-nunggu kelanjutan rencana pembangunan pasar itu. Pasalnya, lahan yang akan dibebaskan tersebut adalah tanah bengkok perangkat desa.

Pihak pemerintah desa sudah berencana mencari pengganti lahan bengkok di lokasi lain. Sayangnya proses menuju pembangunan pasar macet, sehingga pihak desa kini hanya bisa menunggu. “Akhir 2008, prosesnya macet. Lahan milik warga sudah dibebaskan, tapi yang kas desa belum. Kalau memang sudah dibebaskan kami bisa segera mencari pengganti lahan bengkok di lokasi lain,” ungkap Dwi.

Dwi menambahkan, sejak dikabarkan akan dibebaskan untuk  pembangunan pasar, lahan sekitar 4 hektare itu memang masih dimanfaatkan. Namun pemanfaatkan tetap diakuinya kurang optimal.

“Sekarang masih diolah, kami pertahankan sampai jelas bahwa lahan itu dibebaskan. Infonya akan dilakukan 2009. kami sudah siap-siap, tapi sampai sekarang belum ada kabar,” tandas dia.

tsa

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya