SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Boyolali (Espos)--PT Tata Bumi Raya (TBR), rekanan pelaksana proyek pembangunan Pasar Boyolali, menambah pekerjanya hingga mencapai 400 orang guna merampungkan proyek bernilai sekitar Rp 26 miliar tepat waktu. Meski demikian, pihak rekanan tetap memprediksikan pembangunan pasar dua lantai itu selesai pekan terakhir bulan November 2009, atau terlambat tiga pekan dari target semula.

Sementara itu, Bupati Boyolali, Sri Moeljanto, tidak akan serta merta memberi sanski terhadap PT TBR jika pada akhirnya proyek tersebut terlambat diselesaikan. Bupati akan menelaah terlebih dahulu faktor-faktor yang menyebabkan keterlambatan tersebut sebelum mengambil sikap.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

“Kita akan pelajari dulu faktor-faktor yang berpengaruh. Apakah dia (rekanan) menyimpanng dari kontrak, apa ada hambatan yang harus diselesaikan terlebih dahulu,” ujar bupati, Jumat (10/7), di Setda Kabupaten Boyolali.

Ekspedisi Mudik 2024

Menurutnya jika keterlambatan itu disebabkan faktor yang memang diluar kemampuan rekanan untuk memprediksi, maka kemungkinan Pemkab bisa memakluminya. Namun jika keterlambatan itu karena adanya kesengajaan dari rekanan, maka bupati siap member sanksi.

Konsultan Pengawas PT TBR, Wisnu Jarwo, mengatakan hingga pekan ke 18 ini pekerjaan baru mencapai sekitar 37 persen dari target 42 persen. Keterlambatan ini disebabkan lamanya proses pembongkaran bangunan pasar lama.

“Pembongkaran bangunan lama di pihak ketigakan, dan prosesnya lebih lama tiga pekan,” tukas Wisnu.

Ia mengaku pihaknya terus menggenjot penyelesaian pengerjaan proyek pasar tersebut agar bisa memenuhi target. Salah satunya dengan menambah jumlah personelnya tenaga kerjanya sebanyak 30 orang.
“Sebenarnya ini juga masih kurang,” tukas dia.

Saat ini proses pembangunan memasuki pemasangan bondex (pengganti cetakan beton). Bondex yang terbuat dari plat besi ini nantinya tidak akan diambil, namun dijadikan langit-langit.

Terpisah, sejumlah pedagang mengaku khawatir adanya penyimpangan dalam pembangunan pasar yang menelan dana tidak sedikit tersebut. Pedagang melihat sejauh ini tidak ada pihak independen yang mengawasi proses pembangunan pasar itu.

kha

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya