SOLOPOS.COM - Gedung SMAN 3 Klaten terlihat dalam foto, Selasa (16/10/2012). Sebagian kompleks SMAN 3 terancam tergusur terkait proyek pembangunan Masjid Agung Klaten di bekas Terminal Jonggrangan. (JIBI/SOLOPOS/Moh Khodiq Duhri)

Gedung SMAN 3 Klaten terlihat dalam foto, Selasa (16/10/2012). Sebagian kompleks SMAN 3 terancam tergusur terkait proyek pembangunan Masjid Agung Klaten di bekas Terminal Jonggrangan. (JIBI/SOLOPOS/Moh Khodiq Duhri)

KLATEN — Gedung SMAN 3 Klaten terancam digusur karena akan digunakan lahan parkir dan taman di kompleks Masjid Agung yang saat ini masih dibangun di bekas lahan Terminal Jonggrangan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Hal itu dikemukakan Bupati Klaten, Sunarna. Menurut Bupati, lahan bekas gedung SMAN 3 Klaten nantinya akan dijadikan lahan parkir dan taman dari Masjid Agung. Pembongkaran bangunan gedung SMAN 3 Klaten akan dilakukan setelah ditetapkannya dana senilai Rp30 miliar melalui APBD 2013 untuk melanjutkan proyek pembangunan Masjid Agung tahap II. Sunarna menjanjikan bahwa pembongkaran gedung SMAN 3 Klaten tidak akan mengganggu kelancaran kegiatan belajar mengajar (KBM). “Kegiatan belajar mengajar nantinya akan dipindah ke gedung SMAN 3 Klaten di sebelah utara. Saat ini, sebagian siswa juga sudah belajar di sana,” terang Sunarna.

Menanggapi hal itu, Kepala SMAN 3 Klaten, Ririn Purwanti, mengaku selama ini belum mendapatkan sosialisasi rencana pembongkaran bangunan gedung sekolah yang dipimpinnya itu. Kabar rencana pembongkaran gedung itu justru didapatnya dari lurah setempat ketika berkunjung ke SMAN 3 Klaten. “Waktu itu saya lihat sketsa pembangunan Masjid Agung yang dibawanya [lurah]. Ternyata bangunan gedung sekolah kami akan dijadikan taman, kolam dan lahan parkir,” ujar Ririn saat dihubungi Solopos.com, Selasa (16/10/2012).

Ririn mengaku terkejut ketika mengetahui rencana digusurnya gedung SMAN 3 Klaten. Namun, dia merasa yakin Pemkab Klaten akan mencarikan solusi terbaik atas masalah itu. “Saya sudah meminta semua guru tenang. Kita itu pegawai pemerintah. Sekolah juga punya pemerintah. Kalau ternyata sekolah mau digusur pasti pemerintah mampu memberikan solusi terbaik untuk kita,” papar Ririn.

Ririn menjelaskan, gedung SMAN 3 Klaten terbagi di dua lokasi. Lokasi di sebelah selatan digunakan sebagai ruang kelas X dan XI. Sebagian ruangan digunakan untuk ruang tata usaha (TU), ruang guru, ruang kepala sekolah (kasek), dan lain sebagainya. Semua urusan administrasi dilakukan di gedung sebelah selatan tersebut. “Kalau rencana itu jadi [digusur], kami akan memakai gedung olah raga (GOR) sekolah di gedung sebelah utara. GOR itu bisa kami sekat-sekat untuk ruang kelas, TU, dan ruang lain,” terangnya.

Ririn mengaku sudah mendatangi Dinas Pendidikan (Disdik) setempat untuk meminta kejelasan pembongkaran gedung pada Selasa. Kepada Disdik, dia mengusulkan perlunya pembangunan gedung baru setelah gedung SMAN 3 Klaten digusur. “Sekarang baru tahap konsultasi. Rencananya kami akan mengusulkan pembangunan gedung baru ke pemerintah pusat. Sejauh ini, kami belum menentukan lokasinya,” tutup Ririn.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya