SOLOPOS.COM - Kondisi jalan di Dusun Wijilan, Desa Wijimulyo, Kecamatan Nanggulan dikeluhkan warga pada Selasa (29/3/2016). (Sekar Langit Nariswari/JIBI/Harian Jogja)

Pembangunan Kulonprogo dikeluhkan, jalan yang belum setahun dibangun sudah mengelupas

Harianjogja.com, KULONPROGO- Warga Dusun Wijilan, Kecamatan Wijimulyo, Kecamatan Nanggulan mempermasalahkan kualitas jalan dusunnya yang dibangun dengan dana kas dusun. Kualitas jalan tersebut dianggap buruk dan semakin parah ketika memasuki musim hujan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Jalan di Dusun Wijilan dibangun secara bertahap mulai tahun 2013 lalu dengan menggunakan dana kas dusun. Suprapto, warga Dusun Wijilan menjelaskan bahwa belum setahun sejak pembangunan jalan tersebut selesai namun batu-batu materialnya mulai berguguran.

Hal ini diperburuk jika sedang turun hujan karena air akan membawa serta batu-batu dan kerikil tersebut. “Jika hujan semua batunya rontok,”jelasnya saat dikonfirmasi pada Selasa (29/3/2016).

Selain jalan, pembangunan juga dilakukan untuk talud-talud di tepian jalan seluruh kampung. Namun, kualitasnya juga serupa dengan jalan-jalan tersebut. Selain itu, menurutnya jalan tersebut berbeda kualitasnya diantara ujung satu dengan yang lainnya.

Ia menjelaskan bahwa kemungkinan hal ini dikarenakan proses pembangunan jalan yang hanya mengandalkan kapasitas warga setempat.

Pasalnya, pengerjaan jalan tersebut tidak dikerjakan oleh tenaga professional melainkan dikerjakan secara oleh sejumlah warga. Bahkan, untuk mandor proyeknya juga berasal dari warga setempat.

Suprapto menguraikan bahwa pengerjaan proyek tersebut tidak dilakukan oleh seluruh warga dusun melainkan hanya warga yang kebetulan sedang tidak memiliki aktivitas. Sejumlah warga ini kemudian dibayar dengan nominal yang juga tidak diketahuinya.

Suprapto menyayangkan penggunaan dana kas dusun yang tidak efektif tersebut. Terlebih lagi, jalan dusunnya masih sering dilewati oleh truk-truk penambang pasir yang ingin menuju ke Kali Progo sehingga beban jalan tersebut lebih berat.

Ia membandingkan dengan jalan dusun tetanga yang berkualitas baik dan dikerjakan oleh tenaga professional. Ia bersama dengan warga desa lainnya kini sedang berusaha berdiskusi mengenai kemungkinan untuk memperbaiki atau meningkatkan kualitas jalan tersebut.

Sementara itu, Kepala Dusun Wijilan, Tupon menjelaskan bahwa keputusan untuk membangun jalan dusun secara mandiri dilakukan untuk menyerap tenaga kerja di dusunnya sendiri. Dibanding menyewa tenaga professional, menurutnya akan lebih bermanfaat jika proyek tersebut dikerjakan oleh warga dusun setempat.

Apalagi, pasca adanya pelarangan penambangan pasir banyak warganya yang kehilangan mata pencaharian. “Agar uangnya kembali untuk warga setempat,”jelasnya.

Meski demikian, ia membantah jika kualitas jalan dusunnya dianggap jelek. Menurutnya hingga saat ini jalan tersebut masih dalam kondisi baik dan tidak ada permasalahan apapun.

Terlebih lagi,saat ini sudah semakin sedikit truk pasir yang melintasi dusunnya. Ia juga mengakui jika membeli bahan baku dan peralatan pembangunan jalan tersebut dari dana kas dusun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya