SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Bisnis/dokumen)

Pembangunan Karanganyar, sejumlah orang anggota ormas menjaga proyek fisik milik Dinas Kesehatan Karanganyar.

Solopos.com, KARANGANYAR–Proyek-proyek fisik di Dinas Kesehatan (Dinkes) Karanganyar diduga kuat dijaga sekelompok orang yang mengatasnamakan penyedia jasa keamanan swasta.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Informasi yang diperoleh Solopos.com, Selasa (20/10/2015), jumlah proyek di Dinkes Karanganyar saat ini ada 24 kegiatan. Tidak diketahui jelas dari mana anggaran yang digunakan untuk membayar jasa keamanan tersebut. Padahal satu lokasi proyek dijaga setidaknya tiga orang per hari.

Penelusuran Solopos.com di proyek rehabilitasi Puskesmas Karanganyar, orang-orang yang ditugasi menjaga keamanan proyek, tidak terlihat. Tapi di lokasi proyek terdapat selembar kertas yang dilaminasi bertuliskan peringatan kepada pihak non-pekerja proyek.

Kertas itu bertuliskan, Yang tidak terkait dan tidak berkepentingan di proyek ini dilarang melakukan aktivitas apa pun di area lokasi proyek ini…!!!. Di bagian bawah kertas tertulis 10 nama berikut nomor telepon seluler yang diduga kuat sebagai petugas keamanan.

Benar saja, salah satu orang yang dihubungi Solopos.com, mengaku ditugaskan menjaga lokasi proyek Puskesmas Karanganyar. Orang diujung telepon yang tidak mau disebutkan namanya, mengatakan dirinya adalah bagian dari kelompok penyedia jasa keamanan proyek.

Terpisah, Kasi Perizinan Dinkes Karanganyar, Patria Bayu Murdi, saat ditemui wartawan mengakui ada sekelompok orang yang mengamankan proyek-proyek di bawah tanggung jawab Dinkes. Tapi menurut dia pengamanan tersebut dilakukan atas inisiatif mereka.

Bayu menjelaskan orang-orang yang menjaga proyek Dinkes adalah para sukarelawan yang menamakan diri Gabungan Relawan Karanganyar (Galang).

Menurut dia, Dinkes sudah beberapa kali bekerja sama dengan Galang dalam pelaksanaan program.
“Contoh sosialisasi tanaman obat, dan program lain Dinkes. Mereka membantu kami. Termasuk lomba tanaman obat di Jumantono beberapa waktu lalu. Mereka terlibat sosialisasi dan pengembangan tanaman obat sehingga bisa menjadi juara,” terang Bayu.

Dia membantah ada anggaran jasa keamanan yang diberikan Dinkes kepada Galang.

“Jadi mereka berinisiatif sendiri membantu pengamanan proyek dan program Dinkes. Kami tidak ngasih uang. Orang sebanyak itu, kami uang dari mana,” imbuh dia.

Bayu tidak spesifik menjelaskan keterlibatan Galang dalam pengamanan proyek di Dinkes.
Terpisah, Koordinator Galang, Agus Prayitno, saat dihubungi Solopos.com, membantah adanya dana keamanan yang diberikan Dinkes atau kontraktor proyek.

Menurut dia, Galang sudah lama bekerja sama dengan Dinkes. Banteng Liar Karanganyar diklaim Agus sebagai embrio lahirnya Galang.

“Gerakan kami berbasis pemberdayaan komunitas [anggota]. Kami sudah sering bekerja sama dengan dinas,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya