SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solo (Solopos.com)–Pembangunan Kantor Kelurahan Pajang, Laweyan dikecam warga di sekitarnya. Penyebabnya, selama proses pembangunan pihak pelaksana tak memperhatikan dampak serius atas permukiman warga di sampingnya. Akibatnya, salah satu rumah warga rusak setelah tertimpa bahan material bangunan setiap hari.

“Mulai dapur dan dua kamar tidur kami jebol plafonnya. Sampai-sampai, ayah kami yang sudah manula diungsikan,” ujar Slamet T, warga yang menjadi korban pembangunan kantor Kelurahan Pajang kepada Solopos.com, Rabu (14/12/2011).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Yang membuat kejengkelan Slamet kian memuncak ialah, upayanya meminta pelaksana proyek hingga pihak kelurahan untuk bertanggungjawab atas kerusakan rumahnya ternyata tak pernah ditanggapi serius. Atas kondisi itulah, Slamet akhirnya mengangkat insiden tersebut ke publik agar pihak yang bersangkutan mau kembali dan bertanggungjawab.

“Pelaksana proyeknya sekarang menghilang setelah pembangunan selesai. Saya hubungi berkali-kali, sudah tak pernah diangkat. Bahkan, ponselnya sekarang tak lagi aktif,” ujarnya.

Menanggapi hal itu, Lurah Pajang, Sarwoko mengakui bahwa pembangunan kantor kelurahan membawa dampak kerusakan rumah warga. Meski demikian, pihaknya sebenarnya telah mengambil langkah. Salah satunya meminta tim perencana pembangunan untuk menyiapkan talang air gantung, dan pengembang pembangunan untuk memperbaiki kerusakan rumah warga.

(asa)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya