SOLOPOS.COM - Ilustrasi sertifkat (tanda bukti hak) atas tanah. (JIBI/Solopos/Dok.)

Harga per meter tanah di Guwosari kini menembus Rp1 juta, sebelumnya hanya Rp50.000.

Harianjogja.com, BANTUL- Harga tanah di Guwosari, Pajangan, Bantul melambung hingga 20 kali lipat setelah tersiar kabar pembangunan kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga. Spekulan tanah mulai beraksi.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kenaikan harga tanah di Desa Guwosari, Pajangan diungkapkan sejumlah warga setempat. Karsono, warga Dusun Kembang Putihan mengungkapkan, harga per meter tanah di Guwosari kini menembus Rp1 juta. Harga tanah naik hingga 20 kali lipat. “Padahal 2012 lalu per meter hanya Rp50.000,” ungkap Karsono pekan lalu. Tanah di Guwosari mulanya tidak banyak dilirik karena berada di posisi perbukitan dan jauh dari pusat kota.

Setelah tersiar kabar tanah seluas 74 hektare dibeli UIN Sunan Kalijaga untuk didirikan kampus, harga tanah di sekitarnya langsung melonjak. Menurut Karsono banyak warga dari luar berdatangan menanyakan apakah ada tanah yang dijual di daerah ini. Sebagian warga kata dia memilih menahan tanahnya dijual menunggu waktu berlalu agar harga semakin mahal. “Makin ke depan kan harganya semakin mahal,” imbuhnya lagi.

Kenaikan harga lahan di sekitar calon kampus UIN kata dia juga berdampak pada kenaikan harga jual perumahan di Guwosari. Ia mencontohkan harga satu unit rumah di Perumahan Kembang Putihan yang ia tempati saat ini mencapai Rp250 juta untuk rumah ukuran 45 meter persegi. Pada 2014 lalu, ia membeli harga satu unit rumah ukuran 45 meter persegi hanya senilai Rp168 juta.

Sudarman, warga lainnya mengungkapkan, kebanyakan warga mencari tanah untuk dibangun usaha seperti indekost. Sudarman saalah satu warga yang kini tengah mempersiapkan sebagian tanahnya untuk dibangun indekost bagi mahasiswa UIN Sunan Kalijaga yang kelak kuliah di tempat ini. “Ada tiga tempat sudah saya siapkan untuk kost,” tutur Sudarman.

Sudarman tidak memungkiri, harga tanah di sekitar lokasi calon kampus melonjak mencapai hingga Rp1 juta per meter. Beruntung kata dia, ia telah memiliki sejumlah petak lahan jauh hari sebelum tersiar kabar pembangunan kampus UIN.

Melonjaknya harga tanah memicu aksi spekulan tanah. Iswardi warga Dusun Kembang Putihan yang tinggal di dekat Goa Selarong mengatakan, banyak warga dari luar daerah berdatangan membeli lahan di wilayahnya. Tanah tersebut sementara ditahan atau didiamkan saja untuk kemudian dijual lagi menunggu harga naik berkali lipat. “Ada yang seperti itu. Sengaja membeli tanah lalu dijual lagi lebih mahal,” ujar Iswardi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya