SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi


Wonogiri (Espos)–
Rencana pembangunan jalan lingkar Kota (JLK) Wonogiri sepanjang 17 km dan lebar 15 meter melalui lima desa dan satu kelurahan di Wonogiri dan Selogiri dipastikan mundur dari target.

Terbatasnya anggaran membuat pembebasan lahan untuk pelebaran jalan itu tersendat. Kepala Bagian Pertanahan Sekretariat Daerah (Setda) Wonogiri, Guntur Wasito, ditemui di sela-sela melakukan pengukuran tanah di depan SDN Pokoh Kidul II Desa Pokoh Kidul, Kecamatan Wonogiri, Rabu (25/11), mengungkapkan, sejak kali pertama dilakukan pembebasan tanah untuk pembangunan jalan lingkar kota (JLK) tersebut tahun 2008 lalu, hingga saat ini, pihaknya baru berhasil membebaskan tanah masyarakat di tiga desa. Semunya di wilayah Kecamatan Wonogiri.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Tahun 2008 lalu, kami membebaskan tanah milik 79 warga di Desa Purworejo dan 191 warga di Desa Pokoh Kidul. Anggarannya mencapai Rp 4 miliar. Sedangkan tahun 2009, kami membebaskan tanah milik 65 warga di Buluhsulur dengan anggaran Rp 1,5 miliar. Anggaran ini sudah termasuk untuk pembebasan bangunan fasilitas umum maupun fasilitas sosial,” jelas Guntur.

Pada 2010 mendatang, Guntur mengatakan, pihaknya sebenarnya menargetkan pembebasan  tanah di dua desa, yaitu Pare dan Singodutan, yang masuk wilayah Kecamatan Selogiri serta satu kelurahan, yaitu Wuryorejo, Kecamatan Wonogiri, sehingga pembebasan tanah untuk JLK itu selesai seluruhnya.

Anggaran yang diajukan dalam APDB 2010 mencapai Rp 5 miliar.
Namun, Guntur menambahkan, karena keterbatasan anggaran, KUA PPAS APBD 2010 hanya menganggarkan Rp 1,5 miliar. Dana itu hanya cukup untuk membebaskan tanah masyarakat di Wuryorejo.
Namun demikian, Guntur mengatakan, pihaknya akan tetap mengupayakan agar pembebasan tanah untuk jalan itu, selesai sampai Singodutan pada 2010 mendatang. Termasuk pembebasan tanah milik Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS) di Pokoh Kidul dan Wuryorejo, serta tanah milik Perhutani di Wuryorejo.

Informasi yang dihimpun, JLK merupakan jalan yang dibangun untuk mendukung pengembangan kota di Wonogiri menyusul segera dibangunnya terminal bus tipe A di Krisak. Jalur lingkar itu dimulai dari Buluhsulur, Purworejo, Pokoh Kidul dan Kelurahan Wuryorejo di Kecamatan Wonogiri. Jalan itu berlanjut ke Pare, Singodutan dan berakhir di terminal.

Salah satu warga Pokoh Kidul, Muji, yang tanahnya ikut dibebaskan berharap JLK segera dibangun agar daerah itu menjadi ramai. “Tanah saya sudah dibebaskan sejak setahun lalu. Nilainya Rp 80.000/meter persegi. Waktu itu saya pikir jalannya segera dibangun, supaya daerah ini tambah ramai, kan bagus untuk usaha. Tapi kok sudah setahun nggak juga dibangun. Uang ganti rugi  yang saya terima sudah telanjur habis,” jelas Muji.

shs

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya