SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta–Rencana pembangunan jembatan Selat Sunda yang rencananya akan dibangun mulai 2009-2010 ini akan menelan biaya sebesar Rp 100 triliun, oleh karena itu pemerintah bekerjasama dengan swasta untuk pembiayaannya.

Hal ini disampaikan oleh Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah dalam acara Penandatanganan dan Penyerahan hasil pra studi kelayakan Jembatan Selat Sunda di Hotel Borobudur, Jakarta, Kamis malam (13/8).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Menurut studi kelayakan yang telah kita saksikan bersama, untuk pertanyaan berapa anggaran atau budget untuk proyek ini, kurang lebih Rp 100 triliun. Tetapi itu untuk infrastruktur pembangunan jembatan yang kurang lebih 29-30 km. Namun, lahan yang akan dikembangkan dalam kedua provisnsi itu belum termasuk,” tuturnya.

Dalam pembangunan jembatan ini, pemerintah daerah yakni Banten dan Lampung menggandeng pihak swasta yang dikoordinir oleh Artha Graha. Rencananya jembatan ini baru akan selesai pada tahun 2020.

Proyek ini menjadi salah satu prioritas pemerintah karena dalam 10 tahun mendatang diperkirakan pelabuhan Bakauheni dan Merak tidak akan mampu lagi menampung penyeberangan.

“Mengenai tindak lanjut pembangunan, kami membutuhkan investor. Kami berharap stakeholder pemrakarsa dalam hal ini Artha Graha bisa ikut walaupun memang ada aturan yang harus diikuti. Pemda tidak akan mungkin dapat membiayai Rp 100 triliun, tetapi Pemda harus menyediakan anggaran agar kita bisa menjadi join venture terhadap pengelolaan Jembatan Selat Sunda,” paparnya.

dtc/fid

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya