SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Pembangunan infrastruktur di kawasan timur era Jokowi segera dimulai.

Solopos.com, MANADO — Presiden Joko Widodo (Jokowi) dijadwalkan akan meresmikan 8 proyek infrastruktur di Provinsi Sulawesi Utara pada Kamis (28/5/2015). Proyek-proyek ini menjadi rangkaian pembangunan infrastruktur besar di Indonesia.

Promosi Jaga Keandalan Transaksi Nasabah, BRI Raih ISO 2230:2019 BCMS

Gubernur Sulawesi Utara Sinyo Harry Sarundajang mengungkapkan Presiden Jokowi bersama Ibu Negara Iriana akan hadir dalam puncak acara Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) XII di Minahasa Utara. “Selain itu, Presiden juga akan meresmikan 8 paket proyek berskala besar di Sulut,” katanya saat memimpin rapat persiapan BBGRM di Manado, Senin (25/5/2015).

Kedelapan proyek itu, lanjutnya, yakni penambahan dermaga tahap II pelabuhan peti kemas di Bitung, bendungan dan jaringan irigasi sangkup di Bolaang Mongondow, asrama, dan SMP Lokon St. Nikolaus di Tomohon.

Selain itu, juga ada proyek dermaga Torosik di Bolaang Mongondow Selatan, dermaga Tanjung Sidupa di Bolaang Mongondow Utara, dermaga Buhias di Sitaro, pembangunan ruas jalan Maumbi-Matungkas di Minahasa Utara, dan jembatan Soekarno di Manado.

Dia menambahkan khusus untuk jembatan Soekarno, masyarakat sudah bisa menikmatinya karena akan dibuka Senin (25/5/2015) malam. Sarundajang mengungkapkan pembukaan Jembatan Soekarno untuk umum diharapkan bisa menjadi destinasi wisata baru dan penggerak perekonomian di wilayah tersebut.

“Hadirnya jembatan Soekarno bisa berfungsi multimakna serta berdampak langsung bagi warga karena pariwisata Sulut kini ketambahan satu destinasi sekaligus menjadi ikon pariwisata di Kota Manado. Ini bisa mengairahkan roda perekonomian daerah tapi juga untuk mengatasi kemacetan,” katanya.

Dia mengakui lamanya penyelesaian pembangunan lebih disebabkan karena teknologi dan manajemen. Namun kini, jembatan tersebut akan mulai bisa digunakan oleh masyarakat di Kota Manado. Selain itu, dia menilai jembatan Soekarno tidak akan menggangu keluar masuknya kapal di pelabuhan Manado.

Jembatan Soekarno telah mulai dibangun sejak 2003 dan sekian lama mangkrak. Jembatan sepanjang 1.127 m dengan lebar 17 m itu menelan biaya Rp300,28 miliar yang berasal dari APBN. Pekerjaan ini dilaksanakan dengan kontrak tahunan dan kontrak tahum jamak dengan kontraktor PT Hutama Karya (Persero).

Jembatan Soekarno dibangun melintas di atas Sungai Tondano dan Pelabuhan Manado yang merupakan bagian dari Manado Outer Ring Road yang akan menghubungkan Boulevard I, Boulevard II, dan By Pass Manado. Dengan dibangunnya diharapkan beban lalu lintas Kota Manado dapat berkurang, menjadi bagian pusat kota, dan menunjang pariwisata.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya