SOLOPOS.COM - Foto: Bisnis/JIBI/Yayus Yuswoprihanto

Pembangunan infrastruktur, termasuk penyediaan listrik, di Kalimantan Timur masih dipertanyakan.

Solopos.com, JAKARTA — Gubernur Kalimantan Timur Awang Faroek menyatakan elektrifikasi PLN yang katanya mencapai 70% di daerah itu tidak benar karena faktanya masih banyak daerah yang listriknya byar pet.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Dari PLN mengatakan bahwa rasio elektrifikasi mencapai 70%, itu bohong. Padahal di mana-mana semuanya masih byar pet,” katanya seusai audiensi dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Kantor Presiden, Rabu (15/4/2015).

?Oleh karena itu Kalimantan Timur mempelopori adanya gerakan nasional penyelamatan sumber daya alam dengan cara menyetop ekspor CPO, batubara, gas, LNG, dan sebagainya untuk kepentingan dalam negeri.

“Selama ini kan gas, LNG kita kirim keluar negeri, kita sendiri enggak kebagian, Kalimantan enggak kebagian. Begitu juga batubara kita ekspor namun sekarang sudah saatnya batubara ini diolah di dalam negeri,” ujar Awang di atas kursi roda.

Untuk mengatasi persoalan listrik, Gubernur Kalimantan Timur menyiapkan jurus mengajak perusahaan tambang membangun pembangkit listrik padahal moratorium izin tambang sedang dilakukan. Awang akan memberi izin jika perusahaan mengantongi izin pembangkit listrik dari kementerian ESDM.

“Sudah banyak perusahaan yang berminat. Pemprov sudah mengeluarkan payung hukum Peraturan Gubernur tetapi di tingkat nasional butuh instruksi presiden. Saat bertemu presiden, hal itu sudah disampaikan. Targetnya secepatnya semasa pemerintahan Pak Jokowi,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya