SOLOPOS.COM - Ilustasi pembangunan desa

Pembangunan desa Gambirmanis, Wonogori mendapatkan dana Rp600 juta.

Solopos.com, WONOGIRI — Pemerintah Desa Gambirmanis, Kecamatan Pracimantoro akan menggunakan dana sekitar Rp600 juta yang mereka terima tahun ini untuk memperbaiki infrastruktur desa.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Selain itu, dana tersebut juga akan digunakan untuk bantuan rehab rumah tak layak huni (RTLH) dan pemberdayaan masyarakat di bidang pertanian, ekonomi, maupun sosial. Perangkat desa tersebut menyatakan siap mengelola dana yang jika dibandingkan tahun sebelumnya tergolong besar. Tahun lalu, Desa Gambirmanis hanya menerima sekitar Rp130 juta dari alokasi dana desa (ADD).

Kepala Desa Gambirmanis, Sunardi, mengatakan para perangkat desa telah dibekali pelatihan pengelolaan keuangan secara terperinci untuk pembangunan desa. Untuk mempercepat pengelolaan keuangan mereka juga telah mengikuti pelatihan teknologi informasi (TI).

“Tidak ada masalah, kami siap mengelola dana pembangunan desa secara transparan dan akuntabel. Saya juga selalu berkoordinasi dengan Pemerintah Kecamatan Pracimantoro sebelum melaksanakan kegiatan pembangunan desa,” kata dia saat dihubungi Solopos.com, Rabu (21/1/2015).

Dana Rp600 juta yang diterima Desa Gambirmanis merupakan nilai terbesar dibandingkan desa lain di Wonogiri. Dana itu berasal dari APBN senilai Rp401 juta dan sisanya dari APBD Wonogiri dalam bentuk ADD senilai Rp150 juta serta program peningkatan infrastruktur perdesaan (PPIP) APBD Provinsi Jateng senilai Rp50 juta.

Mayoritas dana itu akan dipakai membiayai perbaikan infrastruktur seperti rabat jalan dan talut tanah. Anggaran yang dibutuhkan untuk perbaikan infrastruktur desa itu mencapai ratusan juta rupiah.

Selain itu, dana pembangunan desa akan digunakan untuk pemberdayaan masyarakat di bidang pertanian dan sosial. Di Desa Gambirmanis, jumlah warga miskin (gakin) cukup banyak. Mereka menghuni RTLH di perbukitan. “Rumah para gakin akan direnovasi namun jumlahnya hanya beberapa unit lantaran keterbatasan anggaran,” ujar Sunardi.

Lebih jauh, Sunardi menjelaskan akan memasang bak penampuan air di Puskesmas Gambirmanis. Selama ini, Desa Gambirmanis termasuk salah satu daerah rawan bencana kekeringan pada musim kemarau.

“Kalau setiap rumah penduduk sudah ada bak penampungan air. Nah, Puskesmas belum ada makanya akan dipasang bak penampung air,” terang dia.

Camat Pracimantoro, Warsito, menjelaskan angka kemiskinan di Desa Gambirmanis termasuk paling tinggi di Pracimantoro. Jumlah gakin di wilayah itu lebih dari 1.000 keluarga. Akses penghubung antarwilayah juga belum memadai. Kondisi itu diperparah dengan letak Desa Gambirmanis yakni di lereng pegunungan.

Dia telah berkoordinasi dengan Bagian Pemerintah Desa (Pemdes) Setda Wonogiri ihwal pengelolaan dana pembangunan desa. Ia juga akan melaksanakan pertemuan dengan para kepala desa sebelum pemberian dana pembangunan desa.

Di sisi lain, Kabag Pemerintah Desa (Pemdes) Setda Wonogiri, Sriyono, menjelaskan setiap desa harus membuat laporan pertanggungjawaban penggunaan dana pembangunan desa itu secara berkala. Setiap kegiatan dan dana yang dipakai harus tercatat dalam laporan pertanggungjawaban.

Laporan pertanggungjawaban itu juga dilampiri bukti seperti kuitansi pembelian bahan material. Hal ini untuk memudahkan Bagian Pemdes dalam mengawasi pengelolaan dana pembangunan desa.

“Harus ada laporan pertanggungjawaban yang jelas dan akuntabel. Kami akan mengawasi laporan pertanggungjawaban dana pembangunan desa dan turun lapangan di setiap desa,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya