SOLOPOS.COM - Ilustrasi bedah rumah (JIBI/Solopos/Antara)

Boyolali rehab 3.174 unit RTLH.

Solopos.com, BOYOLALI—Tahun ini Boyolali akan melaksanakan peningkatan kualitas 3.174 unit rumah tak layak huni (RTLH). Tahun sebelumnya, Boyolali selesai merehab 3.621 unit RTLH.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman (DPKP) Boyolali, Hendrarto Setyo Wibowo mengatakan sumber dana rehab tersebut berasal dari berbagai sumber.

“Sumber pendanaan rehab ini ada yang dari APBD Boyolali, dari Pemprov Jawa Tengah, dari APBN, bahkan dari APB Desa. Nilainya juga beragam untuk masing-masing sasaran,” kata dia saat ditemui di Boyolali, Kamis (23/3/2018).

Dia memerinci, rehab RTLH 2018 dari APBN menyasar 390 unit rumah, dana alokasi khusus (DAK) 218 unit rumah, bantuan keuangan provinsi Jawa Tengah (Bankeu Jateng), APBD Boyolali 1.000 unit rumah, dan APB Desa 783 unit rumah. (baca juga: PEMBANGUNAN BOYOLALI: 2018, Desa Karanggeneng Boyolali Ditarget Bebas RTLH)

“Jumlah total yang akan dikerjakan 2018 sebanyak 3.174 unit rumah,” imbuhnya.

Menurutnya, saat ini masih dilakukan pendataan rumah-rumah yang akan menjadi sasaran, termasuk validasi kriteria-kriterianya.

Rumah yang menjadi sasaran rehab harus memenuhi persyaratan, antara lain kondisi atap, lantai, dan dinding benar-benar perlu ditingkatkan kualitasnya. Selain itu, rumah yang ditempati merupakan tanah hak milik sendiri dan bukan dalam sengketa yang dibuktikan adanya sertifikat tanah.

“Dan yang jelas, rumah ini belum pernah mendapatkan bantuan serupa pada tahun-tahun sebelumnya. Kalau sudah pernah, data base kami tidak bisa memprosesnya,” kata Hendrarto.

Sementara itu, berdasakan data yang diberikan Hendrarto, tahun sebelumnya (2017) Boyolali menyelesaikan peningkatan kualitas bagi 3.621 unit rumah.

Dana rehab ini juga berasal dari berbagai sumber. Dari APBN berupa Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) reguler empat desa di Kecamatan Ampel sebanyak 254 unit. Sedangkan dari APBD Jateng sebanyak 948 unit dan APBD Boyolali sebanyak 1.900 unit namun baru terealisasi sebanyak 1.889 unit karena satu pemilik unit RTLH telah meninggal dunia dan tidak ada ahli waris.

Sedangkan dari Baznas Jateng sebanyak lima unit, dan program Corporate Social Responsibility (CSR) Bank Jateng 3 unit, serta APB Desa sebanyak 522 unit.

Sementara itu, Wakil Bupati Boyolali, M. Said Hidayat pada acara Sosialisasi Bantuan Rehab RTLH Tahun 2018 di Pendopo Alit Rumah Dinas Bupati Boyolali, Rabu (21/3/2018) berharap, angka kemiskinan di Boyolali dapat terus berangsur-angsur turun.

Said juga meminta semua elemen yang terlibat mampu bekerja sama dengan baik dalam rangka  mengurangi angka kemiskinan di Kabupaten Boyolali.

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Boyolali, angka kemiskinan berangsur – angsur turun dari tahun ke tahun. Angka kemiskinan Boyolali 2016 hasil pendataan 2015 sebesar 12,45%. Sedangkan angka kemiskinan 2017 hasil pendataan 2016 sebanyak 12,09%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya