SOLOPOS.COM - Pasar Seni Gabusan (PSG) di alan Parangtritis Bantul. (Yudho Priambodo/JIBI/Harian Jogja)

Pembangunan Bantul diduga mengalami kejanggalan terkait mundurnya sejumlah proyek

Harianjogja.com, BANTUL– DPRD Bantul mencium kejanggalan terkait mundurnya pembangunan sejumlah proyek infrastruktur di Bantul. Pemkab mengklaim proyek mundur hal yang wajar.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Diberitakan sebelumnya, sejumlah proyek pembangunan infrastruktur bernilai belasan miliar rupiah sampai sekarang belum dimulai pembangunannya. Alih-alih dimulai pembangunan, sebagian proyek bahkan belum dilelang sampai saat ini.

“Padahal dampaknya banyak kalau proyek mundur sampai pertengahan tahun ini. Anggaran bisa tidak terserap maksimal, pembangunan bisa tidak selesai sampai akhir tahun. Kualitas bangunan berpotensi buruk,” papar Ketua Komisi C DPRD Bantul Wildan Nafis, Senin (27/6/2016).

Menurut Wildan, lembaganya mencium kejanggalan dari kasus pengadaan barang yang mundur tersebut. Salah satunya karena proyek bernilai besar mencapai belasan miliar itu tidak dilelang lebih awal. Lazimnya proyek bernilai besar dilelang lebih awal agar pembangunannya dapat dimulai sejak awal tahun.

“Harusnya proyek besar itu didahulukan dulu lelangnya seperti tahun-tahun sebelumnya. Ini enggak. Justru proyek nilainya belasan miliar sampai sekarang belum lelang,” imbuhnya lagi.

Salah satu proyek yang belum dilelang tersebut adalah pembangunan  pasar tradisional senilai Rp12 miliar di enam lokasi, yaitu Pasar Ngipik di Banguntapan, Pasar Panasan di Piyungan, Pasar Hewan di Pandak, Pasar Njanten di Kasihan, Pasar Ngangkruksari di Kretek serta Pasar Pleret.

Tahun lalu, pelaksanaan proyek mayoritas sudah dilelang sejak Maret-April. Pada pertengahan tahun seperti sekarang, sebagian besar proyek sudah mulai dibangun. Wildan menambahkan, mundurnya proyek pembangunan itu tersebar di sejumlah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Antara lain di Dinas Pekerjaan Umum (DPU), Dinas Sumber Daya Air (SDA), Kantor Pasar dan Dinas Kesehatan. “Tidak hanya di DPU. Seperti proyek pasar itu anggarannya ada di Kantor Pasar,” ujarnya lagi.

Komisi C DPRD Bantul dalam waktu dekat akan memanggil SKPD terkait untuk mengklarifikasi mundurnya proyek infrastruktur tersebut. Keputusan memanggil sejumlah SKPD telah disepakati dalam rapat internal Komisi C  yang digelar Senin (27/6/2016).

Sekda Bantul Riyantono mengakui mundurnya sejumlah proyek pembangunan. “Saya sudah dapat laporan kondisinya seperti apa. Tapi tidak bertanya detail berapa jumlah proyek yang mundur itu,” ungkap Riyantono.

Ia menilai mundurnya pengerjaan proyek infrastruktur karena hal yang wajar. Antara lain karena proyek gagal lelang, selain alasan persiapan perencanaan proyek yang belum selesai. “Biasa kan proyek itu sudah dilelang tapi gagal. Lalu dilelang lagi,” imbuh dia. Ia menjamin, seluruh proyek tersebut akan selesai tahun ini kendati proses lelang mengalami kemunduran waktu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya