SOLOPOS.COM - Foto ilustrasi arsip (JIBI/Harian Jogja/Istimewa)

Proyek pembangunan Bantul mengalami gagal lelang sejumlah di antaranya

Harianjogja.com, BANTUL– Sejumlah proyek pembangunan infrastruktur di Bantul gagal lelang. Pembangunan infrastruktur kian molor.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Hingga memasuki penghujung Juli, belum seluruh proyek pembangunan di Bantul telah dilelang untuk mendapatkan rekanan yang akan mengerjakan pembangunan.

Sekda Bantul Riyantono mengatakan, lebih dari tiga proyek pembangunan belum selesai dilelang. “Enggak banyak, kalau dari tiga lebih,” ungkapnya akhir pekan lalu.

Riyantono mengatakan, sejumlah proyek tersebut adalah bidang infrastruktur.

Proyek tersebut kata dia telah dilelang namun gagal mendapatkan rekanan. Sejumlah alasan menyebabkan proyek gagal dilelang. Antara lain, rekanan belum memenuhi syarat yang ditetapkan panitia pengadaan barang. “Alasannya banyak, ada juga yang sudah dilelang tapi enggak ada pesertanya,” klaim Toni sapaan akrab Riyantono.

Beberapa proyek tersebut antara lain pembangunan pasar tradisional dan rumah sakit daerah. Toni yakin pembangunan infrastruktur senilai belasan miliar tersebut dapat selesai akhir tahun nanti. “Kami perhitungkan masih ada waktu empat bulan, cukuplah untuk dikerjakan,” imbuhnya lagi.

Ditambahkannya, pemerintah menegaskan agar sejumlah proyek tersebut tetap dilanjutkan lelangnya kendati telah mengalami kegagalan. Menurut Toni, hal biasa apabila ada lelang ulang proyek pembangunan. Ia juga membantah adanya indikasi perebutan proyek pembangunan lantaran kasus gagal lelang hingga molornya pengadaan barang. “Kalau rebutan kasi tahu saya caranya bagaimana. Itu kan melalui tender enggak mungkin ada rebutan proyek,” lanjutnya lagi.

Wakil Ketua Komisi B DPRD Bantul Setiya mengingatkan pendeknya waktu pengerjaan pembangunan akibat molornya lelang pengadaan barang dan jasa. Proyek pembangunan harus selesai pada Desember. “Kami minta proses lelang berjalan secara adil dan taat pada aturan yang berlaku,” kata Setiya.

Panitia lelang kata dia harus memastikan pemenang tender mampu mengerjakan proyek dengan waktu yang sangat singkat seperti sekarang. Ia khawatir proyek dikerjakan serampangan lantaran terdesak oleh waktu.

DPRD kata dia perlu intensif mengawasi proses pembangunan insfrastruktur yang dikerjakan dengan waktu singkat tersebut. Pembangunan infrastruktur dalam waktu singkat jangan sampai merugikan masyarakat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya