SOLOPOS.COM - Ilustrasi pekerja merampungkan proyek pembangunan pasar. (Kurniawan/JIBI/Solopos)

Proyek pembangunan Pasra Kebonromo dan Pasar Sumberlawang terlambat dari target.

Solopos.com, SRAGEN — Pembangunan dua pasar tradisional di Kabupaten Sragen, yakni Pasar Sumberlawang dan Pasar Kebonromo, mengalami keterlambatan dari target tahapan yang ditentukan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dinas Perdagangan Sragen meminta pelaksana bekerja cepat agar proyek dengan anggaran belasan miliar rupiah rampung sesuai target di dokumen kontrak.

Kepala Dinas Perdagangan Sragen, Untung Sugihartono, Sabtu (30/9/2017), mengatakan progres proyek Pasar Kebonromo yang berada di Kecamatan Ngrampal di kisaran 90 persen per Jumat (29/9/2017). Padahal waktu yang dipunyai pelaksana proyek tinggal sekitar 10 hari.

“Kemarin [Jumat] saya cek lapangan di Pasar Kebonromo dan bertemu pihak pemborong. Menurut dia progres proyek sekitar 89 persen, 90 persen kurang sedikit. Yang jadi kendala pemborong dari sisi tenaga. Saya minta agar ditambah,” ujar dia.

Untung berharap sisa waktu pengerjaan bisa dimanfaatkan pelaksana proyek untuk melunaskan kewajibannya. “Sebenarnya tinggal pekerjaan finishing-finishing. Semoga tidak ada masalah. Saya sudah minta agar dilembur saja,” imbuh dia.

Untung menjelaskan nilai kontrak proyek Pasar Kebonromo sekitar Rp1,87 miliar. Sedangkan nilai kontrak proyek revitalisasi Pasar Sumberlawang Rp13,7 miliar. Tahun ini dua pasar itu direvitalisasi.

Berdasarkan laporan rutin yang diterima Dinas Perdagangan, pengerjaan Pasar Sumberlawang di pinggir jalan Solo-Purwodadi itu juga mengalami keterlambatan. Per 24 September 2017 progres proyek di kisaran 19,989 persen. Mestinya saat itu sudah 23 persen.

“Itu laporan terakhir atau terbaru yang kami terima. Merujuk laporan itu berarti progres proyek mengalami keterlambatan. Berbeda dari proyek Pasar Kebonromo, proyek Pasar Sumberlawang masih punya waktu hingga akhir 2017,” kata dia.

Alasan keterlambatan progres proyek Pasar Sumberlawang menurut Untung yaitu keterbatasan material pengecoran. “Kalau tidak salah hari ini atau Minggu mau cor full. Pemborong ambil cor dari Solo karena yang di Sragen terbatas,” urai dia.

Terpisah, Wakil Ketua Komisi II DPRD Sragen, Suparno, mengakui revitalisasi fisik pasar penting. Tapi dia meminta agar Pemkab tak terpaku pada pembangunan fisik. “Perlu juga kampanye atau gerakan belanja ke pasar tradisional,” seru dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya