SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Sukoharjo (Espos)–Rapat tahunan membahas jadwal kegiatan pada 2010 mendatang yang digelar di ruang rapat paripurna Gedung Dewan diwarnai hujan interupsi dari para anggota dewan. Banyaknya silang pendapat menyebabkan seorang anggota dewan memilih walk out.

Berdasar informasi yang dihimpun, legislatif bersama sekretaris dewan (Sekwan) selama tiga hari ini terhitung sejak Rabu (2/12) hingga Jumat (4/11) menggelar rapat dengan agenda pembahasan jadwal 2010.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Setelah rapat diskorsing pada hari pertama, pada hari kedua separo lebih anggota dewan yaitu kurang lebih 24 orang memilih tak hadir. Mereka yang tidak hadir, sebagian datang namun hanya mengisi presensi kehadiran sementara yang lainnya tidak hadir tanpa meminta izin sebelumnya.

Dari unsur pimpinan, yang ada di bagian depat ruang rapat paripurna hanya dua orang wakil ketua dewan yaitu dari Partai Amanat Nasional (PAN), Nurdin dan seorang lagi dari Partai Demokrat, Ardi Parastyo. Wakil Ketua Dewan dari Partai Golkar, Jaka Wuryanta tidak hadir tanpa izin sedangkan Ketua Dewan, Dwi Jatmoko juga tidak hadir namun dengan izin.

Setelah molor beberapa jam dari jadwal yang seharusnya pukul 09.00 WIB, rapat pun dimulai. Selanjutnya ketika rapat sudah dimulai, sejumlah interupsi mulai banyak muncul. Salah satunya dari anggota dewan dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Sukardi Budi Martono.

“Rapat kali ini memang diwarnai dengan hujan interupsi. Awal interupsi dari saya yang kemudian disambung dengan rekan-rekan lain salah satunya Pak Budi Martono,” jelas seorang anggota dewan dari Fraksi Bintang Persatuan Kebangkitan Nurani, Sumarno ketika dijumpai wartawan seusai rapat, Kamis (3/12).

Interupsi kepada pimpinan dewan, menurut Marno, disebabkan anggota dan menilai rapat tersebut tidak efektif. Pasalnya, rapat tahunan yang membahas agenda kerja 2010 dilaksanakan tanpa Sekwan melakukan sinkronisasi terlebih dulu dengan eksekutif.  Karena belum ada sinkronikasai, anggota dewan akhirnya meminta rapat diskorsing lagi.

“Permintaan saya tentang skorsing disuarakan juga oleh Pak Budi. Tapi entah kenapa, pimpinan malah marah-marah dan menyilahkan yang tidak setuju untuk keluar. Akhirnya Pak Budi ya keluar,” ujar Marno.

Pimpinan rapat, Nurdin membantah telah terjadi aksi walkout. “Saudara Budi tadi keluar karena izin untuk kepentingan lain. Bukan walkout,” jelasnya.

aps

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya