SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Banjarsari (Espos)–Munculnya perlawanan dari sejumlah masyarakat terhadap aksi bagi-bagi Sembako dikhawatirkan bisa memicu konflik horizontal menjelang pelaksanaan Pilkada Solo.
Ketua Panwaslu Solo Sri Sumanta menjelaskan, sejauh ini ada beberapa laporan kepada Panwaslu atau Panwascam mengenai pembagian Sembako.

“Bagi masyarakat yang idealis biasanya menolak atau memberikan perlawanan. Bagi yang pragmatis menerima dan soal pilihan dalam Pilkada itu nanti, misalnya klarifikasi kemarin juga seperti itu, menerima Sembako, tapi pilihannya tetap,” ungkap Sumanta kepada wartawan di ruang kerjanya, Kamis (22/4).

Promosi Pembunuhan Satu Keluarga, Kisah Dante dan Indikasi Psikopat

Dia mengatakan, masyarakat harus berperan aktif jika menemukan adanya dugaan pelanggaran. Tidak hanya kasus pembagian Sembako di beberapa wilayah, namun jika ada pelanggaran lain seperti intimidasi atau pelanggaran lain juga tetap harus dilaporkan.

Ekspedisi Mudik 2024

Sumanta menyatakan, masyarakat dapat melaporkan ke pengawas Pemilu lapangan (PPL) atau Panwascam. “Jika memang melihat secara langsung atau tidaak langsung dugaan pelanggaran dapat segera dilaporkan, tentu nanti ditindaklanjuti PPL,” terang dia.

Mengenai pembagian Sembako yang mendapatkan perlawanan, dia menjelaskan, daripada muncul konflik horizontal antarwarga temuan dugaan pelanggaran lebih baik dilaporkan ke Panwaslu.

“Bisa menimbulkan benturan antarwarga. Tentu tidak diharapkan semacam itu. Makanya kami mengingatkan perlu adanya peran aktif dari masyarakat dalam melaporkan juga ada dugaan pelanggaran,” kata dia.

dni

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya