SOLOPOS.COM - Kapolres Sleman AKBP Yuliyanto. (Sunartono/JIBI/Harian Jogja)

Pembacokan sleman terjadi saat dini hari.

Harianjogja.com, SLEMAN – Masyarakat kian senang menyelesaikan persoalan dengan emosi dan berujung pertumpahan darah. Dalam sehari ada dua kasus pembacokan yang terjadi di wilayah hukum Polres Sleman, Minggu (25/7/2016). Polres Sleman akan kembali mengaktifkan patroli jalanan dengan melakukan sidik jari terhadap anak yang nongkrong.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kapolres Sleman AKBP Yuliyanto mengakui, akhir-akhir ini aksi pembacokan kembali sering terjadi di Sleman. Sejumlah kasus tersebut saat ini dalam penyelidikan anggota di lapangan. Selain itu, untuk memberikan rasa aman bagi warga masyarakat terutama pengguna jalan, pihaknya berjanji akan terus mempertebal tindakan patroli keliling baik di jalanan desa maupun jalan protokol.

“Kami akan menghidupkan kembali patroli dengan sidik jari. Jadi anak nongkrong kita sidik jari agar memudahkan saat melakukan penangkapan ketika mereka terlibat kasus kriminal,” ungkap dia, Senin (26/7/2016)

Tak hanya itu, lanjut dia, operasi miras akan kembali digencarkan paska-Lebaran 2016. Alasannya, karena ada dugaan para pelaku pembacokan di jalanan tersebut lebih dahulu mengonsumsi miras.

“Karena miras bisa jadi awal segala tindak kriminal. Rata-rata minum miras lalu berbuat kejahatan termasuk itu [pembacokan]. Oleh karena itu, miras terus kita razia,” tegas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya