SOLOPOS.COM - Husain Ali Maladi, 26 menyerahkan jus mangga kepada kurir Gojek di lapak Kitchen On Fruity X Justheory di Jl. Patimura, Sragen, Jumat (22/10/2021). Jumlah partner Gofood meningkat selama pandemi Covid-19. (Solopos.com/Wahyu Prakoso)

Solopos.com, SRAGEN — Zulfikar Mahmud Syah Al Jayati, 28, bersama dua guru membantu mengatur lalu lintas penyeberangan di depan SDN 1 Puro, Kecamatan Karangmalang, Sragen, Kamis (21/10/2021) pagi.

Tak lama berselang lama, seorang laki-laki berkemeja hijau mengendarai motor berhenti di depan SD. Zul menyadari kedatangan laki-laki tersebut seorang yang memesan bolu jagung kepadanya. Dia bergegas mengambil dua paket roti bolu untuk diserahkan di sela-sela membantu penyeberangan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Zul merupakan seorang guru SDN 1 Puro yang memiliki usaha sampingan untuk mendapatkan penghasilan tambahan saat pandemi Covid-19. Ia menjual roti bolu jagung yang dibuat istrinya, Fitri Ana Fahquljanah, 25. Dia menjajakan bolu jagung itu via media sosial.

Baca Juga: Kena PHK Imbas Pandemi, Pria di Kendal Raup Untung dari Bisnis Tanaman

Pandemi Covid-19 membuat perilaku manusia kini berubah. Begitu juga Zul. Selama pandemi ia lebih banyak mengajar menghadap komputer karena pembelajaran dilakukan jarak jauh. Ia juga lebih banyak menghabiskan waktu di rumah ketimbang di sekolah dan itu membuatnya bosan. Untuk mengusir kebosanan itu ia mencoba melakukan kegiatan baru agar produktif.

“Ngajar daring di rumah enggak seperti ngajar biasa. Saya memberikan konten materi, ulasan, dan anak mengirim tugas selesai. Sama istri pusing hidupnya kok gini-gini aja akhirnya bikin itu, terciptanya bolu,” kata dia kepada Solopos.com.

Usaha kuliner bukanlah hal asing bagi Zul. Dia pernah menekuni usaha membuat roti bakar sebelum diangkat menjadi PNS dua tahun lalu. Zul mengaku sudah 10 kali gagal sebelum akhirnya bisa membuat resep bolu jagung yang sesuai keinginan.

“Dulu di sini ada produk bolu viral dengan bahan tiwul [gaplek]. Kami melihat peluang dan memakai bahan dasar jagung lokal yang mudah didapat,” jelasnya.

Baca Juga: Cantik! Ini Fotografer Keliling yang Viral di Tawangmangu

platform digital bantu pengembangan UMKM
Zulfikar Mahmud Syah Al Jayati, 28 menunjukkan produk bolu jagung di depan SDN 1 Puro, Kecamatan Karangmalang, Sragen, Kamis (21/10/2021) pagi. (Solopos.com/Wahyu Prakoso)

Zul menyadari usaha bidang kuliner sedang tiarap saat pandemi Covid-19 karena daya beli masyarakat turun. Meski demikian, ia terus menajalankan usaha sampingannya itu di rumahnya di Desa Pengkok, Kecamatan Kedawung, Sragen. Usaha bolunya diberi merek Hulya Cake & Bakery.

Di Desa Pengkok belum ada akses layanan bisnis kuliner daring macam GoFood. Maklum, lokasinya berjarak 10 kilometer dari pusat Kabupaten Sragen. Sementara Zul percaya perkembangan teknologi digital mendorong pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) rintisan.

Dia pun memasarkan produk dengan memanfaatkan layanan yang ada, seperti Facebook Ads dan Instagram Ads. Dia mengantarkan produknya sendiri dengan mematok ongkos kirim atau promo beli tiga bolu gratis ongkir.

Baca Juga: Istimewa, Kerajinan Kulit Warga Madiun Ini Tembus Jepang Hingga Kanada

Hasilnya, dia mendapatkan pelanggan dari Kecamatan Kedawung dan sekitarnya. Dia menjual bolu jagung dengan harga Rp27.000/kemasan dengan lima rasa, yakni keju, cokelat, stroberi, blueberry, dan campuran. Dalam sehari, Zul bisa menjual 20-25 bungkus bolu jagung.

Dia berharap layanan GoFood bisa masuk ke desanya supaya bisa menjangkau lebih banyak konsumen. Selain itu, adanya layanan GoFood dapat menjadikan waktu dan energi untuk mengembangkan usaha.

Sempat Tutup karena PPKM

Husain Ali Maladi, 26, Ananda Prasetyo 26, dan Aris Muhtarom, 26, menjalani kisah hidup serupa saat memulai usaha ketika pandemi. Ketiganya adalah pemilik Kitchen On Fruity X Justheory di Sragen. Bereda dengan Zul, lokasi usaha mereka berada di pusat kota Sragen sehingga terbantu dengan layanan GoFood.

Ananda mengatakan awal mula menjalankan bisnis ini lantaran dirinya sepi job dari panggung musik di sejumlah cafe di Kota Solo. Waktu luang ia habiskan dengan membuat jus buah kemasan cup.

Baca Juga: Kece Abis, Jip Mini Buatan Santri Jember Ini Bikin Kesengsem

Dia pun mengunggah jusnya melalui media sosial. Tanpa diduga teman-temannya banyak yang menanyakan jus dan menjadi ide usaha. Dia pun membuka lapak jus buah Jl. Sukowati. Tapi usaha itu hanya jalan sebentar sebelum tutup akibat adanya penutupan jalan saat Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 2.

Ananda lantas mengajak dua temannya, Husain dan Aris untuk membuka usaha jus dengan menyewa kios di Jl. Patimura, Sragen. Saat itu mereka harus merogoh kocek Rp6 juta untuk modal.

Husein menambahkan strategi pemasaran dengan cara memberikan layanan antar gratis. Mereka mengantarkan sendiri kepada konsumen. Selain itu, mereka juga memakai layanan GoFood.

Husein menyebut 60% pesanan berasal dari layanan Gofood. Sedangkan sisanya dari penjualan offline.

“Menggunakaan GoFood itu sebenarnya pintar-pintar mengatur strategi promo pada layanan,” jelasnya.

Head of Regional Corporate Affairs Gojek Central West Java, Mulawarman, menjelaskan jumlah mitra Gofood bertambah selama pandemi yang semula sekitar 500.000 mitra menjadi sekitar 900.000 mitra per Desember 2020.



Hal itu disebabkan kebijakan pembatasan sosial membuat UMKM yang berjualan secara offline menjadi online. Alasan lain adalah banyaknya warga yang kini membuka usaha setelah pekerjaannya terdampak pandemi.

“Ada beberapa hal yang kami lakukan untuk membantu UMKM dengan promosi dalam fitur Gojek secara gratis. Ada pengurangan biaya komisi bagi UMKM,” jelasnya kepada Solopos.com, Jumat (22/10/2021).

Namun, banyaknya pengusaha baru tidak membuat Gojek serta mereka memperluas wilayah jangkauan mereka. Mulawarman mengatakan untuk membuka layanan wilayah baru perlu mempertimbangkan beberapa hal. Antara lain supply (mitra pengemudi atau kurir) dan demand atau permintaan dari pelaku UMKM. Selain itu, Gojek juga mempertimbangkan kesiapan masyarakat dan pemerintah setempat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya