SOLOPOS.COM - ilustrasi (JIBI/Maulana Surya/dok)

Solopos.com, SUKOHARJO--Konstruksi papan reklame atau baliho yang bertebaran di wilayah Kabupaten Sukoharjo dinilai mengabaikan aspek keselamatan manusia karena tidak kokoh.

Hal itu terbukti dari banyaknya papan reklame yang roboh dan rusak saat diterjang angin kencang pada Jumat (18/10) lalu. Salah seorang warga Kecamatan Sukoharjo, Tami, saat ditemui solopos.com, Selasa (22/10), mengaku waswas bila melintas di dekat papan reklame saat hujan.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Dia berharap penanggung jawab papan reklame memperhatikan aspek keselamatan masyarakat.

“Saya lihat sendiri banyak papan reklame atau baliho yang ambruk dan rusak terkena angin kencang pekan lalu. Hal ini harus menjadi perhatian seluruh pihak terkait,” harapnya.

Pendapat senada disampaikan Kepala Bidang Operasional SAR Sukoharjo, Muchlis, mewakili Komandan SAR Sukoharjo, Agus Santoso saat ditemui solopos.com. Menurut dia, puluhan papan reklame ukuran besar tumbang saat terjadi bencana angin kencang pekan lalu.

“Untuk baliho kecil dan sedang yang menggunakan konstruksi dari bambu tidak terhitung lagi. Bahkan ada satu warga yang menjadi korban ambruknya papan reklame di Bundaran Solo Baru. Korban sempat dirawat di RS dr Oen Solo Baru,” urainya.

Lebih lanjut Muchlis meminta pengguna jalan tidak berteduh di bawah papan reklame saat hujan. Sebab hal tersebut bisa berbuah malapetaka bagi yang bersangkutan.

“Saat hujan dan angin kencang berteduhlah. Tapi jangan dekat baliho atau papan reklame,” sambungnya.

Dia mengungkapkan, saat bencana angin kencang pekan lalu ada papan reklame besar di Bulakrejo, Sukoharjo, yang posisinya sampai terlipat. Hal itu menandakan konstruksi papan reklame tersebut kurang kuat. “Bukan karena sudah usang,” tandas dia.

Penegasan sama disampaikan Sekretaris SAR Sukoharjo, Wiyanto. Ada kemungkinan bencana angin kencang akan terjadi lagi beberapa waktu ke depan. Untuk itu, semua pihak diminta supaya memperhatikan konstruksi dan teknis pemasangan papan reklame.

“Saat ini masih dalam fase pancaroba sehingga biasanya hujan disertai angin kencang,” terangnya. Selain papan reklame, Wiyanto mengingatkan bahaya ambruknya pepohonan tua.

Hal itu terbukti dari banyaknya pohon yang tumbang pekan lalu. Solusinya, dia menyarankan pemangkasan dahan, cabang dan ranting pohon yang sudah tua.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya