Solo (Espos)--Aneka alat peraga kampanye pasangan Joko Widodo-FX Hadi Rudyatmo (Jo-Dy) dan Eddy Wirabhumi-Supradi Kertamenawi (Wi-Di) hingga hari ke delapan masa kampanye Pilkada Solo 2010, Jumat (16/4), makin marak bertebaran di berbagai sudut kota.
Bahkan pemasangan media kampanye tersebut seringkali tidak mematuhi ketentuan regulasi. Berdasar pengamatan Espos, alat peraga kampanye hampir dapat ditemui di semua ruas jalan kota. Media-media kampanye berbagai ukuran itu didominasi gambar dan ajakan untuk mendukung pasangan Wi-Di. Namun sayang, sebagian besar media kampanye dipasang di tempat dan dengan cara yang salah.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Seperti alat peraga kampanye yang dipasang di pohon peneduh jalan dengan cara dipaku, di bangunan pemerintah, serta di bangunan dan fasilitas milik umum. Di Kampung Kragilan, Kadipiro, Banjarsari, sebuah spanduk Jokowi berukuran sekitar 4×2 meter persegi, dipasang di depan Kompleks SD Muhammadiyah 5 Kadipiro yang beralamat di Jl Manunggal II. Selain itu sejumlah bendera PDI Perjuangan dan PAN dipasang di tembok sekolah. Selah seorang pengajar, Sri Wiji, 50, mengaku tidak tahu menahu dengan pemasangan soanduk itu.
Hanya saja, Sri mengaku mendengar informasi pemasangan spanduk dilakukan oleh warga setempat menyusul agenda kampanye dialogis sang calon walikota. Terpisah, Ketua Tim Pemenangan Jo-Dy, Putut Gunawan menegaskan pihaknya komit melakukan kampanye bersih dengan tidak melanggar regulasi. “Kami tetap komit untuk berkampanye cerdas dan tidak melanggar aturan main. Kami memang mendapat laporan ada spanduk Jo-Dy yang dipasang tidak benar, tapi kami akan cek dulu,” jelasnya.
kur