SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta (Solopos.com)–Staf Khusus Presiden Bidang Sosial dan Bencana Andi Arief menuturkan penyebab berkembangnya wabah ulat bulu di Jakarta dan sejumlah wilayah lain di tanah air.

Menurutnya, ulat bulu mewabah karena rendahnya populasi predator alami ulat bulu.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Ulat bulu secara alami mempunyai musuh alami baik pada tingkat telur, ulat, kepompong atau dewasa.  Dewasa ulat bulu berupa ngengat (kupu malam) aktif pada malam hari sebagai predatornya adalah kelelawar insektivor (pemakan serangga),” tutur Andi dalam siaran pers kepada detikcom, Kamis (14/4/2011).

Andi menuturkan, populasi ulat bulu belakangan tak terkendali karena adanya gangguan pada populasi pemangsanya. Hal ini mengakibatkan ulat bulu menjadi wabah yang berbahaya.

“Kerusakan gua kapur akibat penambangan batu kapur dapat merupakan salah satu penyebab menurunnya populasi kelelawar.  Semut rang-rang yang sangat potensial sebagai predator ulat sudah sangat jarang, karena dieksploitasi sebagai pakan burung piaraan. Burung pemakan serangga (burung jalak) sudah jarang sekali,” tutur Andi.

Penggunaan pestisida di lahan pertanian juga menjadi penyebab ulat bulu mewabah. Karena pemangsa serangga dari jenis bakteri dan virus juga tak mampu berkembangbiak di alam.

“Sedangkan penggunaan pestisida yang intensif di daerah kawasan pertanian diduga merupakan salah satu penyebabnya menurunnya parasit telur, larva dan pupa serta entomopatogen lainnya (bakteri, jamur dan virus),” jelasnya.

(Detikcom/nad)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya