SOLOPOS.COM - Area Waduk Pidekso, Kecamatan Giriwoyo, Kabupaten Wonogiri. Foto diambil Oktober 2021. (Istimewa/Setda Wonogiri)

Solopos.com, WONOGIRI—Pembangunan Waduk Pidekso, Kecamatan Giriwoyo, Kabupaten Wonogiri, bakal bermanfaat bagi masyarakat. Air tampungan waduk dapat dimanfaatkan untuk pengairan di area seluas 1.500 hektare (ha). Selain itu juga untuk pemenuhan air baku. Total debit yang dapat dikeluarkan untuk dimanfaatkan sebesar 300 liter/detik.

Pemanfaatan Waduk Pidekso berbeda dengan Waduk Gajah Mungkur (WGM) Wonogiri. Pemanfaatan Waduk Pidekso khusus untuk warga Kabupaten Wonogiri. Sementara, pemanfaatan WGM lebih banyak untuk warga kabupaten lain, seperti Sukoharjo, Karanganyar, Klaten, hingga sejumlah daerah di Jawa Timur.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Pihak yang akan mengelola PJT [Perum Jasa Tirta] seperti di Waduk Gajah Mungkur atau Balai Besar [Balai Besar Wilayah Sungai Solo atau BBWSBS] masih belum ditentukan. Hingga saat ini belum ada rencana pemanfaatan untuk pembangkit listrik,” ujar Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Proyek Pembangunan Waduk Pidekso, Abdul Mahmud, saat ditemui wartawan di Kecamatan Baturetno, Kabupaten Wonogiri, Rabu (10/11/2021).

Baca Juga: Diresmikan Jokowi Akhir Tahun, Proyek Waduk Pidekso Wonogiri Dikebut

Project Manager Pembangunan Waduk Pidekso PT PP (kontraktor), Nur Eko, mengatakan ada beberapa pekerjaan yang masih harus diselesaikan. Pekerjaan itu seperti pembangunan fasilitas umum (fasum) di area puncak tanggul bendungan, ornamen-ornamen di jalan puncak tanggul, dan jalan di kawasan relokasi. Dia optimistis pekerjaan bisa rampung sesuai target, akhir Desember 2021.

“Kalau sesuai kontrak, kami mulai menghandel pekerjaan sebenarnya sejak November 2014. Saat itu lahan warga belum dibebaskan. Pekerjaan di lapangan baru bisa dimulai Mei 2018,” ucap lelaki yang akrab disapa Eko itu.

Dia menceritakan, pada tahap awal PT PP harus memberi dana talangan dulu senilai Rp420 miliar kepada pemerintah untuk memperlancar pembayaran ganti rugi. Nilai dana talangan itu lebih dari separuh dari total dana ganti rugi Rp700-an miliar. Seluruh dana talangan sudah dikembalikan 100 persen pada 2019.

Baca Juga: Pembangunan Umbul Gedongjetis Klaten Dilakukan secara Hati-Hati

Proyek lanjutan pembangunan Waduk Pidekso hingga Rabu (10/11/2021) mencapai 89 persen. PT PP selaku kontraktor menggenjot pekerjaan Proyek Strategis Nasional (PSN) itu agar bisa mencapai setidaknya 97 persen saat diresmikan pada akhir Desember 2021 mendatang.

Sebagai informasi, proyek pembangunan Waduk Pidekso dilaksanakan dua tahap. Tahap I sudah rampung dikerjakan dengan anggaran senilai Rp436,9 miliar. Lalu dilanjutkan dengan pekerjaan tahap II (proyek lanjutan) dengan anggaran senilai Rp330 miliar.

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Proyek Pembangunan Waduk Pidekso, Abdul Mahmud, menginformasikan struktur bangunan utama sudah rampung dikerjakan. Bangunan utama waduk seperti tanggul bendungan, saluran pengelak atau pengalih aliran sungai, dan pelimpah air.

Baca Juga: Kisah Driver Ambulans saat Covid-19 Meledak, Tak Digaji Sering Tombok

“Pekerjaan dimulai Mei 2018 dari pembebasan lahan hingga pekerjaan fisik. Pembebasan lahan sudah rampung 100 persen. Seluruh ganti rugi lahan sudah dibayarkan. Rencananya waduk diresmikan Presiden Jokowi [Joko Widodo], 21 Desember 2021. Sifatnya masih tentatif. Kepastian tanggalnya kami masih menunggu. Diharapkan nanti saat diresmikan progres sudah mencapai 97 persen,” kata Abdul.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya