SOLOPOS.COM - Jembatan Comal (Instagram/@wonderfulpemalang)

Solopos.com, PEMALANG — Kabupaten Pemalang menjadi salah satu lima kabupaten/kota di Jawa Tengah dengan tingkat kemiskinan yang ekstrem. Empat kabupaten/kota lainnya yang masuk dalam kategori kemiskinan ekstrem adalah Kabupaten Banyumas, Kabupaten Banjarnegara, Kabupaten Brebes, Kabupaten Pemalang dan Kabupaten Kebumen.

Dilansir dari Pemalangkab.bps.go.id, Sabtu (2/10/2021), jumlah penduduk kategori miskin di Kabupaten Pemalang pada 2020 sebesar 209.003 jiwa atau setara dengan 16,02 persen dari total jumlah penduduk Kabupaten Pemalang. Jumlah ini mengalami kenaikan sekitar lebih dari delapan  ribu jiwa dari tahun 2019, yaitu 200.067 jiwa..

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dalam mengukur indikator kemiskinan ini, Badan Pusat Statistik (BPS) menggunakan konsep kemampuan memenuhi kebutuhan dasar (basic needs approach). Dengan pendekatan ini, kemiskinan dipandang sebagai ketidakmampuan dari sisi ekonomi dalam memenuhi kebutuhan dasar makanan dan bukan makanan yang diukur dari sisi pengeluaran.

Baca Juga: Selain Mi Ongklok, Ini 5 Kuliner Laziz Khas Wonosobo

Ekspedisi Mudik 2024

Sementara itu, dari data indikator garis kemiskinan yang ditunjukan dalam bentuk nilai pendapatan kapita per bulan masyarakat miskin di Kabupaten Pemalang pada 2020 berada pada jumlah rata-rata sebesar Rp389.209 per bulan. Angka ini adalah nilai pengeluaran kebutuhan minimum makanan atau Garis Kemiskinan (GK) yang disertakan dengan 2.100 kkalori per kapita per hari

Dari jumlah penduduk miskin yang ada di Kabupaten Pemalang pada 2020 dibagi dalam dua indeks, yaitu Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) dan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2). Untuk nilai dari P1 memiliki nilai 2,86, sedangkan P2 memiliki nilai 0,68. Nilai Garis Kemiskinan (GK) di Kabupaten Pemalang mengalami kenaikan selama tiga tahun terakhir, namun jumlah presentase penduduk miskin mengalami naik turun.

Naiknya jumlah kemiskinan ini membuat Dinas Sosial Kabupaten Pemalang terus melakukan pendataan. Menurut Kepala Bidang (Kabid) Sosial Dinas Sosial Kabupaten Pemalang, Supadi mengatakan dalam upaya menekan angka kemiskinan, hal yang dilakukan selain pendataan penduduk miskin adalah pemberian bantuan.

Baca Juga: Nikmatnya Ayam Pencok, Kuliner Nenek Moyang Khas Grobogan

Upaya Menekan Laju Penduduk Miskin

Supadi juga mengatakan bahwa pandemi Covid-19 menyebabkan angka kemiskinan bertambah. Sementara  untuk pendataan, Dinas Sosial Kabupaten Pemalang menggunakan metode pendataan dari Kementrian Sosial (Kemensos) yang sudah disahkan baru-baru ini. Dari pendataan itu, di tahun 2021 ini, jumlah kemiskinan di Kabupaten Pemalang sudah bertambah di angka 183.000 lebih.

Sementara itu, dilansir dari laman Instagram @pemalang.update, Pemerintah Provinsi dalam hal ini telah menyiapkan skema pengentasan, termasuk diantaranya memetakan hingga level terendah untuk mengambil langkah percepatan dalam tiga bulan kedepan.

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengatakan bahwa sesuai dengan petunjuk dari Wapres, pemetaan hingga level terendah itu melalui pengerucutan dengan melakukan verifikasi dan validasi data. Validitas data tersebut akan dikoordinasikan dengan pemerintah pusat, dalam hal ini Kemensos untuk kemudian dikerjakan sesuai dengan indikator yang ada.

Baca Juga: 5 Wisata Dekat Dieng yang Eksotis

Ganjar menambahkan bahwa tugas pemerintah daerah saat ini adalah menyipakan data dengan benar dan sesuai fakta di lapangan serta sesuai data dari pemerintah pusat. Tentunya agar kelompok sasaran dapat dijangkau oleh bantuan dan tidak meleset.

Ganjar juga mengemukakan bahwa ada beberapa indikator yang bisa dijangkau dengan cepat dalam waktu tiga bulan. Di antaranya program penyelesaian atau bantuan fisik, misalnya dengan bantuan kepada para penduduk yang tinggal di Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) untuk dibantu dalam pembangunan sarana penunjang rumah layak huni, seperti fasilitas MCK. Selanjutnya bantuan berupa makanan dan asupan gizi yang perlu dipenuhi.

Dengan jumlah kategori penduduk miskin yang ada di Kabupaten Pemalang, membuat Kabupaten dengan semboyan “Pemalang Ikhlas” ini  menempati posisi keempat dari lima kabupaten/kota Jawa Tengah dengan jumlah penduduk miskin ekstrem.

Posisi perama ditempati Kabupaten Kebumen dengan jumlah presentase penduduk miskin mencapai 17,59 persen, kemudian Kabupaten Wonosobo dengan presentase 17,36 persen dan posisi ketiga ditempati Kabupaten Brebes dengan presentase 17,03 persen sedangkan posisi kelima ditempati Kabupaten Banyumas dengan presentase 13,26 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya