SOLOPOS.COM - Presiden Direktur Sritex Iwan Setiawan Lukminto yang juga putra H.M. Lukminto menabur bunga saat pemakaman ayahandanya di Permakaman Keluarga Shri Garden, Delingan, Karanganyar, Jawa Tengah, Minggu (16/2/2014). Lukminto meninggal dunia di Singapura Rabu (5/2/2014) dan jenazah baru dimakamkan Minggu ini setelah disemanyamkan di Rumah Duka Thiong Ting . (Ardiansyah Indra Kumala/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SOLO —  Jenazah pendiri PT Sri Rejeki Isman (Sritex), H.M. Lukminto, akhirnya dimakamkan di Kompleks Permakaman SHRI Garden, Delingan, Karanganyar, Minggu (16/2/2014). Pemakaman dilakukan setelah keluarga, kerabat, dan sejumlah tamu memberikan penghormatan terakhir.

Ribuan pelayat yang terdiri atas keluarga, relasi, dan masyarakat umum terlihat memadati rumah duka. Para pelayat mulai memadati Rumah Thiong Ting Solo sejak pukul 08.00 WIB. Sejumlah pejabat seperti Pangdam IV Diponegoro, Mayjen TNI Sunindyo; mantan Wakapolri, Nanan Sukarna; dan Wali Kota, F.X. Hadi Rudyatmo, hadir di prosesi permakaman taipan tekstil itu.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sebelum diberangkatkan ke tempat peristirahatan terakhir di Delingan, jenazah Lukminto mendapat penghormatan dengan adat China oleh keluarga di rumah duka. Prosesi tersebut diikuti istri, Hj. Susyana, sejumlah anak, Iwan Setiawan Lukminto, Iwan Kurniawan Lukminto dan beberapa anggota keluarga lain. Penghormatan itu digambarkan dengan menangkupkan tangan, menunduk, hingga sujud, di depan jenazah Lukminto.

Dalam sambutannya, Iwan Kurniawan Lukminto, mengaku terharu dengan banyaknya pelayat yang hadir dalam prosesi permakaman ayahnya. Sebagai anak, ia selalu mengingat wejangan ayahandanya agar memberi tanpa meminta pamrih. “Ayah selalu berpesan, bila memberi dengan tangan kanan, tangan kiri jangan sampai melihat,” tuturnya.

Sejumlah keluarga tampak tegar melepas Lukminto yang telah disemayamkan di Ruang Ie See Yiauw Thiong Ting sejak Jumat (7/2/2014). Sang istri, Susyana, yang mengenakan pakaian serba hitam, hanya menyiratkan raut sedih tanpa meneteskan air mata.

Sekitar pukul 09.30 WIB, jenazah diberangkatkan ke Delingan dengan melewati kediaman Lukminto di Puri Baron. Kendaraan jenazah diikuti iring-iringan 20 mobil keluarga dan 17 bus bagi pelayat. Menurut Media Manager General Affair Sritex, Sri Saptono Basuki, jenazah sengaja dibawa ke Baron untuk memberi perpisahan terakhir dengan kediaman. Setelah dikabarkan meninggal di Singapura, jenazah Lukminto belum pernah singgah ke kediaman.

“Dulu setelah disalatkan di Masjid Sritex langsung disemayamkan di Thiong Ting. Jenazah tidak masuk rumah, hanya singgah di depan beberapa menit,” katanya. Lukminto, 68 tahun, meninggalkan satu istri, enam anak dan 12 cucu.

Jenazah pendiri PT Sri Rejeki Isman (Sritex), H.M. Lukminto, akhirnya dimakamkan di Kompleks Permakaman SHRI Garden, Delingan, Karanganyar, Minggu (16/2/2014). Pemakaman dilakukan setelah keluarga, kerabat, dan sejumlah tamu memberikan penghormatan terakhir.

 

Ribuan pelayat yang terdiri atas keluarga, relasi, dan masyarakat umum terlihat memadati rumah duka. Para pelayat mulai memadati Rumah ThiongTing Solo sejak pukul 08.00 WIB. Sejumlah pejabat seperti Pangdam IV Diponegoro, Mayjen TNI Sunindyo; mantan Wakapolri,Nanan Sukarna; dan Wali Kota, F.X. Hadi Rudyatmo, hadir di prosesi permakaman taipan tekstil itu.

 

Sebelum diberangkatkan ke tempat peristirahatan terakhir di Delingan, jenazah Lukminto mendapat penghormatan dengan adat China oleh keluarga di rumah duka. Prosesi tersebut diikuti istri, Hj. Susyana, sejumlah anak, Iwan Setiawan Lukminto, Iwan Kurniawan Lukminto dan beberapa anggota keluarga lain. Penghormatan itu digambarkan dengan menangkupkan tangan, menunduk, hingga sujud, di depan jenazah Lukminto.

 

Dalam sambutannya, Iwan Kurniawan Lukminto, mengaku terharu dengan banyaknya pelayat yang hadir dalam prosesi permakaman ayahnya. Sebagai anak, ia selalu mengingat wejangan ayahandanya agar memberi tanpa meminta pamrih. “Ayah selalu berpesan, bila memberi dengan tangan kanan, tangan kiri jangan sampai melihat,” tuturnya.

 

Sejumlah keluarga tampak tegar melepas Lukminto yang telah disemayamkan di Ruang Ie See Yiauw Thiong Ting sejak Jumat (7/2/2014). Sang istri, Susyana, yang mengenakan pakaian serba hitam, hanya menyiratkan raut sedih tanpa meneteskan air mata.

 

Sekitar pukul 09.30 WIB, jenazah diberangkatkan ke Delingan dengan melewati kediaman Lukminto di Puri Baron. Kendaraan jenazah diikuti iring-iringan 20 mobil keluarga dan 17 bus bagi pelayat. Menurut Media Manager General Affair Sritex, Sri Saptono Basuki, jenazah sengaja dibawa ke Baron untuk memberi perpisahan terakhir dengan kediaman. Setelah dikabarkan meninggal di Singapura, jenazah Lukminto belum pernah singgah ke kediaman.

 

“Dulu setelah disalatkan di Masjid Sritex langsung disemayamkan di Thiong Ting. Jenazah tidak masuk rumah, hanya singgah di depan beberapa menit,” katanya.

Lukminto, 68 tahun, meninggalkan satu istri, enam anak dan 12 cucu.