SOLOPOS.COM - Sejumlah sukarelawan mengenakan alat pelindung diri (APD) sebelum terlibat pemakaman jenazah dengan protokol kesehatan Covid-19 di Markas Search and Rescue (SAR) Klaten, Sabtu (26/6/2021). Sukarelawan yang tergabung dalam Tim Kubur Cepat Kamboja Klaten sudah meluas hingga di tingkat desa di Kabupaten Bersinar. (Solopos.com/Ponco Suseno)

Solopos.com, KLATEN - Sebanyak 16 desa di Kecamatan Prambanan, Klaten, turut proaktif menyiagakan sukarelawan dalam Tim Kubur Cepat Kamboja Klaten, dalam beberapa waktu terakhir. Sikap proaktif dari Satgas PP Covid-19 tingkat desa itu dilakukan menyusul munculnya ledakan pemakaman jenazah dengan protokol Covid-19 di Prambanan.

Demikian penjelasan Pelaksana Tugas (PLt) Camat Prambanan, Puspa Enggar Hastuti, kepada Solopos.com, Senin (28/6/2021). Sebagaimana diketahui, di Prambanan terdapat 16 desa. Saat ini, seluruh desa di Prambanan tergolong zona merah Covid-19.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Baca Juga: Tiga Alat Monitor Kesehatan Wajib Ada Saat Isolasi Mandiri, Apa Sajakah?

Selain Kemudo (terdapat 17 kasus positif Covid-19) dan Sengon (terdapat 14 kasus positif Covid-19), belasan desa lainnya juga terdapat  kasus positif Covid-19. Hal itu seperti di Joho (empat kasus), Kebondalem Lor (enam kasus), Kokosan (dua kasus), Bugisan (dua kasus), Randusari (tujuh kasus), Brajan (satu kasus), Geneng (dua kasus), Sanggrahan (dua kasus), Taji (tiga kasus), Tlogo (sembilan kasus), Kebondalem Kidul (tiga kasus), Cucukan (empat kasus), Kotesan (delapan kasus), Pereng (lima kasus).

"Jumlah kasus aktif Covid-19 di Prambanan kini mencapai 95 orang per Minggu [27/6/2021]. Selain kasus penambahan Covid-19, pemakaman jenazah dengan protokol Covid-19 trennya memang bertambah. Ini harus kami sikapi dengan menyiagakan sukarelawan. Saat ini, di setiap desa sudah terdapat enam sampai tujuh sukarelawan yang siap terlibat mengubur jenazah secara cepat [sesuai protokol Covid-19]," kata Puspa Enggar Hastuti.

Puspa Enggar Hastuti mengatakan angka kasus kematian karena Covid-19 di Prambanan mengalami peningkatan signifikan dalam satu pekan terakhir. Dalam sehari, di Prambanan sering berlangsung aktivitas pemakaman jenazah dengan protokol Covid-19, yakni berkisar satu jenazah hingga lima jenazah.

"Para sukarelawan desa yang terlibat pemakaman jenazah itu sudah dibekali dari Tim Kubur Cepat Kamboja Klaten di waktu sebelumnya. Jadi dalam bekerja, tetap harus sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP), di antaranya sehari hanya bertugas memakamkan satu jenazah. Tak boleh lebih. Itu untuk keselamatan para sukarelawan juga," katanya.

Baca Juga: Dua Bidan Terpapar Covid-19, Layanan Persalinan di Puskesmas Ini Ditutup

Koordinator Tim Kubur Cepat Kamboja Klaten sekaligus Wakil Komandan Bidang Organisasi Search and Rescue (SAR) Klaten, Sasongko Agung Wibowo, mengatakan angka kematian karena Covid-19 tertinggi tersebar di beberapa kecamatan di Klaten. Hal itu seperti di Prambanan, Ceper, Delanggu, Wonosari, dan Juwiring. Rata-rata, warga yang meninggal dunia karena memiliki penyakit penyerta alias komorbid.

"Kalau jumlah anggota sudah tak ada masalah. Jumlahnya mencapai 300 orang-400 orang. Itu sudah termasuk yang di tingkat desa. Sejumlah desa di Prambanan memang sudah menyiagakan sukarelawan untuk mendukung tim kubur cepat. Sehingga tim kamboja ini sudah menyasar ke tingkat desa," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya